Senin, 18 Maret 2013, 14:32 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perampokan di Tambora, Angke,
Jakarta Barat, Ahad (10/3) lalu, diduga untuk mendanai amunisi teroris. Amunisi
tersebut bakal digunakan untuk merakit bom. ''Mereka merampok untuk membeli
amunisi bom,'' kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes
Pol Toni Hermanto, di Jakarta, Senin (18/3)
Toni mengatakan, setelah mereka merasa cukup dengan amunisi,
bom akan dirakit, dan dilanjutkan dengan aksi teror. Pihak kepolisian menduga target
mereka adalah markas aparat keamanan seperti TNI dan Polisi.
Berdasarkan pengembangan polisi, kelompok perampok yang
bertujuan kegiatan teroris, sebelumnya pernah terlibat pencurian dengan
kekerasan di tiga tempat, yaitu toko matrial (Desember 2012), Kantor Pos
(Januari 2013) dan konter telepon selular (Januari 2013).
Menurut Toni, polisi sebenarnya tidak berpikiran bahkan
tidak tahu kalau perampokan tersebut terkait teroris. Polisi hanya mengira
perampokan dengan senjata api. Namun, ketika dilakukan pengembangan polisi
mendapatkan data melalui olah TKP. ''Salah satu pelakunya Makmur alias Bram
adalah pelaku perampokan CMIB Medan dan Bom Beiji, Depok,'' kata Toni.
Polisi menduga kelompok ini terkait dengan kelompok teroris
Abu Umar, melihat dari salah satu pelaku Makmur. Toni mengatakan, masih akan
terus mendalami kasus serta mengembangkan cara mereka merakit bom. Sumber: www.republika.com