Rabu, 27/03/2013 13:20 WIB
Indra Subagja - detikNews
Jakarta - Usai eksekusi 4 tahanan kasus pengeroyokan anggota
TNI di Cafe Hugos, para penyerang LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta sempat
memberi perintah kepada para napi. Seorang penyerang berteriak agar para napi
bertepuk tangan. "Ya, sekarang tepuk tangan semua," ujar penyerang
seperti diucapkan Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti meniru keterangan
saksi. Anny menyampaikan itu saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/3/2013).
Penyerangan pada Sabtu (27/3) dini hari itu dilakukan
sekitar 17 orang. Mereka memakai sepatu kets, jeans, rompi, penutup kepala,
senjata api laras panjang, dan juga granat. Ada juga yang membawa HT. "Kejadian
berlangsung sekitar 20 menit, sangat cepat," imbuh Anny.
Para penyerang itu masuk dengan memaksa kepada sipir di
pintu gerbang. Bila tidak dibukakan pintu, mereka mengancam akan melempar
granat. "Mereka memperkenalkan diri, mengaku dari Polda DIY, ingin bon
tahanan. Mereka memperlihatkan surat perintah, sipir kemudian minta lapor
dahulu ke kepala keamanan. Kemudian mereka mengancam masuk. Setelah di dalam
mereka menyebar ada yang minta ditunjukkan ruang CCTV, ruang Kalapas, dan
kemudian minta diantar ke blok A5. Ada juga yang berjaga di depan," jelas
Anny.
Sesampainya di tahanan, para penyerang langsung memanggil
kelompok Deki Cs. Setelah mendapati 4 orang, eksekusi dilakukan. Setelah
eksekusi tuntas para napi diminta tepuk tangan. "Setelah itu mereka
pergi," imbuhnya. Tidak lama, petugas patroli kepolisian dan Koramil
datang ke lokasi. Tetapi pelaku sudah pergi meninggalkan kawasan LP Sleman. (ndr/mad)Sumber:news.detik.com