Selasa, 26 Maret 2013

Sari Bahari Malang Siap Penuhi Alutsista TNI



Malang,    PT Sari Bahari (SB) Malang akan mempro­duksi kepala roket jenis Smoke Warhead (SWH) untuk men­jawab kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alusista) TNI. Selain itu, 260 unit pro­duk garapan asli Kera Ngalam irii bakal diekspor ke Cile ak­hir Maret mendatang, setelah mengalahkan produk serupa buatan Amerika Serikat dan Rusia.

SWH produksi PT SB memi­liki keunggulan, yakni menge­luarkan asap selama 2 menit setelah kepala roket berdia­meter 70 mm, panjang 280 mm, dan berat 3 kg itu me­nyentuh tanah atau target. Hal itu memberi informasi kepada pilot tentang akurasi posisi jatuhnya roket.

"Dua menit itu waktu yang cukup bagi pilot untuk memu­tar haluan pesawat dan kem­bali melihat letak roket jatuh," kata pemilik PT SB, Ricky Ba­hari, di bengkelnya di Jl Muharto 125 Kota Malang, akhir pekan lalu.

Keunggulan seperti mem­buat SWH cocok dipasang pada roket pesawat Super Tucano. Saat ini bahan kandungan lokal untuk produk tersebut baru mencapai 40 persen. Na­mun, Ricky mengklaim semua desain dan pembuatannya di­lakukan oleh orang Indonesia. Bahkan seluruh karyawannya direkrut dari warga sekitar Jl Muharto.

PT SB merupakan rekanan PT Pindad Turen sejak 2000 dan sekarang telah mengan­tungi sertifikat dari Dislitbang TNI AU, Kementerian Perta­hanan, dan Kementerian Perindustrian untuk seluruh ke­pala roket maupun chasing. Ha­sil produknya pun kini diakui dunia internasional.

Selain SWH, PTSB juga mem­produksi beberapa selongsong bom jenis areal bombing, bom yang dijatuhkan dari udara. Ada juga P-100 (practice) untuk latihan dengan bobot 100 kg, bom P-100 (live) untuk amunisi perang, bom P-25 (practice), folding fin for motor rocket ffar 70 ml. Dengan kemampuan 150 pieces per hari, PT SB sudah mempro­duksi sekitar 4.000 unit P-100 (practice) untuk TNI. PT SB juga memproduksi sejumlah suku cadang peralatan dan persen­jataan militer.

Khusus bom live atau perang, semuanya dilengkapi dengan amunisi di dalam roket. Chosing bom berbentuk tumpul di bagian hulu ledak itu memi­liki radius ledakan hingga 300 meter jika telah diisi bahan peledak. Pengisian peledak di­kerjakan PT Dahana, salah satu BUMN yang bergerak di bidang material energi tinggi.

Puniomo Yusgiantoro me­nargetkan dapat mempercepat realisasi program modernisasi alutsista TNI hingga kekuatan pokok minimun. Target awal program tersebut terealisasi pada 2024, namun diharap­kan dapat dipercepat men­jadi 2019. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mem­percepat penamanan 10 unit pesawat angkut Hercules tipe C-130 A untuk TNI AU. Empat unit di antaranya hibah dari Australia sementara enam sisanya adalah unit yang dibeli dalam kondisi bani. (Eka Susanti), Sumber Koran: Sinar Harapan (25 Maret 2013/Senin, Hal. 05)