Jumat, 22 Maret 2013

Digoda Elite Demokrat -Jenderal Pramono Belum Siap Nyapres



 Partai Demokrat mulai ikut me­manaskan bursa capres. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Johnny Allen Marbun, dorong Jen­deral Edhie Wibowo untuk nyapres, "Dia (Jenderal Edhie Wibowo) salah satu tokoh yang punya peluang dicapreskan. Track recordnya juga mumpuni. Beliau bisa dipromosikan dan diterima semua golongan," kata Johny Allen kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Meski di berbagai survei, Jenderal Edhie Wibowo belum menonjol, tapi Waketum Partai Demokrat ini yakin jagoannya tetap punya pelu­ang besar duduk di kursi RI-1. Apa­lagi hingga hari ini, belum ada ca­pres yang punya elektabilitas kuat di atas 50 persen. "Semuanya masih di bawah 50 persen. Satu-satunya yang punya elektabilitas di atas 50 persen ya masih SBY. Cuma kan sesuai konstitusional, tidak bisa lagi. Se­andainya tiga periode pasti terpilih lagi," tambah dia.

Soal penerimaan figur Jenderal Edhie Wibowo di internal Demokrat, Jhonny Allen menjamin akan berjalan mulus. Sebab, menurut Jhonny Allen, adik kandung Ibu Ne­gara Ani Yudhoyono itu di mata ka­der Demokrat merupakan figur yang tidak asing. Jenderal Edhie Wibowo adalah simpatisan Demokrat. Ka­rena dia masih dinas di ketentaraan maka statusnya sebagai simpatisan. "Boleh dong kita menempatkan be­liau sebagai simpatisan," imbuh Jhonny Allen.

Wasekjen Partai Demokrat, Rama­dhan Pohan, juga menjagokan Jenderal Edhie Wibowo. Menurut Ramahdan, putra pentolan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo itu figur potensial untuk dicapreskan. "Ju­jur, Pramono Edhie lebih marketable dari Prabowo," kata Ramadhan.

Kenapa lebih menjual ketimbang Prabowo? Dijelaskan Ramadhan, paling tidak Jenderal Edhie Wibowo belum pernah ada rekor kalah di pilpres. "Sementara Prabowo sudah pernah kalah di 2009," katanya.

Ramadhan mengibaratkan figur Jenderal Edhie Wibowo bak mutia­ra. "Dia berkilau ditaruh di mana pun Jadi menteri oke, ketum oke, capres juga oke," landasnya.

Lantas siapkah Jenderal Edhie Wibowo nyapres? Saat ditemui di Mabes TNI Angkatan Darat di Jalan Veteran kemarin, Jenderal Edhie Wibowo menyatakan belum siap duduk di kursi RI 1.

"Kalau ditanya siap? Dikiranya mudah apa mimpin negara. Saya be­lum siap," kata bekas Panglima Ko­mando Cadangan Strategis Angka­tan Darat (Pangkostrad) yang akan masuki masa pensiun pada 5 Mei 2013 mendatang ini.

Menurut dia, semua orang memi­liki hak mencalonkan diri, namun semuanya kembali kepada pemilih.

"Jadi kalau ditanya apakah saya siap, ya tanya saja yang milih. Ada enggak yang milih? karena kalau bilang siap tapi enggak ada yang milih, nanti bagaimana? Lalu nanti mau pakai kereta yang mana? Kalau tidak ada, keretanya bagaimana itu," tambahnya.

Dia menilai media berperan besar untuk menghadirkan figur yang me­miliki kriteria pantas untuk dicapreskan. Sehingga, kata jenderal Edhie Wibowo, masyarakat tidak salah me­milih. Pastinya, dijelaskan Jenderal Edhie Wibowo, setelah pensiun nanti dia akan fokus memberikan per­hatian berlebih kepada keluarganya dulu, sembari menjadwalkan liburan panjang. (kal/faq), Sumber Koran: Rakyat Merdeka (22 Maret 2013/Jumat, Hal. 12)