Senin, 25 Maret 2013, 17:32 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil
Menteri Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana memimpin rapat
koordinasi antara institusi keamanan mengenai penyerangan Lembaga
Pemasyarakatan Klas II B Cebongan, Sleman.
Akan tetapi, rapat yang
berlangsung pada Senin (25/3) ini tidak mengikutsertakan TNI. Rapat tersebut
hanya mengikutsertakan Polri, Makamah Agung (MA), Kemenkumham dan Kejaksaan
Agung (Kejakgung).
“Dalam rapat itu saya meminta
semua untuk siap sedia menangkap dan menghukum siapapun pelakunya. Ingat
siapapun, dan mereka setuju,” kata dia di Twin Plaza Jakarta Barat, Senin
(25/3).
Lalu ketika ditanya mengapa unsur TNI
dilibatkan dalam rapat itu, Denny enggan menjawab gamblang. Dia hanya
menegaskan, pembunuh dalam kasus ini tidak
boleh diduga-duga siapa dalangnya.
Selain itu, Denny mengaku sudah
melakukan sejumlah langkah dalam pengungkapan kasus yang terjadi di wilayah
kekuasaan insitusinya ini. Dia mengatakan, Kemenkumham menjadi pihak yang
paling dirugikan oleh kejadian ini. Oleh karena itu, Denny mengaku akan sangat
serius mengikuti kasus tersebut.