Selasa, 26 Maret 2013

Dandim Sinyalir Yogyakarta Dikuasai Preman



Senin, 25 Maret 2013, 22:38 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kota Yogyakarta disinyalir telah dikuasai oleh para preman. Ini terlihat dari tindak kekerasan yang terjadi hampir setiap hari. "Pertumbuhan Yogya sangat cepat menjadi metropolitan," ujar Komandan Kodim 0734 Yogyakarta, Letkol (Arh) Ananta Wira, Senin (25/3).

Wira mencontohkan, beberapa tempat di Kota Yogyakarta ini kelompok preman jelas terlihat. Tempat itu merupakan tempat layanan umum seperti pasar, terminal dan kampung. Wira memberikan dua contoh nyata munculnya kelompok preman yaitu di Pasar Beringharjo di Pasar Kembang Yogyakarta.

"Tempat hiburan malam juga tidak luput dari kelompok preman. Jangan sampai aksi-aksi premanisme dan anarkisme yang belakangan terjadi, menimbulkan korban-korban berikutnya," tambahnya.

Menurut dia, untuk memberantas para preman dan tindak anarkis di Yogyakarta dibutuhkan kerja sama semua pihak. Baik Pemkot Yogyakarta, aparat dan masyarakat. "Semua orang yang tinggal di Yogya harus mematuhi budaya, adat istiadat, aturan dan hukum yang berlaku. Jika di tempat umum dilarang membawa senjata tajam. Jika naik sepeda motor harus memakai helm. Itu wajib dipatuhi," ungkap dia.

Ia menambahkan, pemberantasan premanisme sebenarnya tugas aparat kepolisian. Meski begitu, pemberantasan premanisme tersebut akan berhasil jika didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. "Kami berharap teman-teman dari kepolisian bisa lebih aktif lagi menciptakan rasa aman kepada seluruh warga," tambahnya.

Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta Cang Wendryanto mengatakan, perlu adanya peningkatan penjagaan untuk mengantisipasi keresahan yang muncul di tengah masyarakat. Misalnya, melakukan upaya sweeping senjata tajam dan miras. Pasalnya, semua bentuk premanisme dan anarkisme seringkali bersumber dari konsumsi minuman keras.