Jumat, 22 Maret 2013

PILPRES 2014 Demokrat Incar


Jakarta,                                Partai Demokrat mengaku sudah memproyeksi­kan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pra­mono Edhie Wibowo sebagai salah satu nama yang dipertimbangkan untuk diusung sebagai calon presiden (capres)  2014. Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dinilai sebagai sosok yang layak lantaran rekam jejaknya selama di TNI cukup baik. "Pramono Edhie memang salah satu yang kita perspektifkan sebagai capres," tandas Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Jhonny  Allen   Marbun   di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Anggota Majelis Tinggi Par­tai Demokrat itu mengungkap­kan, pengalaman Pramono di TNI merupakan modal atau be­kal berharga jika kelak benar-benar diusung sebagai capres. Karena itulah sangat tepat jika Demokrat mempertimbang­kannya untuk mengusungnya. "Dia cukup prospektif sebagai anak bangsa di TNI, seorang pemimpin di angkatan darat," ujarnya.

Bahkan, dari sisi bobot ketokohannya, Jhonny juga me­nilai figur Pramono sangat te­pat dan layak. Sebab, orang tua­nya, yakni Sarwo Edhie Wibo­wo, merupakan pahlawan na­sional.

"Jadi beliau sangat mum­puni," ungkapnya. Meski meng­anggap Pramono sebagai figur yang tepat untuk diusung, Jhonny belum mau berspeku­lasi apakah adik kandung Ani Yudhoyono itu benar-benar akan dicalonkan sebagai capres atau tidak. Sebab, Demokrat saat ini masih fokus meng­hadapi pemilu legislatif.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimena Suharli juga melihat figur Pramono lebih tepat diajukan sebagai capres daripada diwaca­nakan menjadi ketua umum Partai Demokrat. Menurut dia, dari sisi kualitas dan kapasitas, di Demokrat sebenarnya ada Ani Yudhoyono yang sangat layak menjadi capres. Namun, jika SBY tetap tidak mau mencalonkan Ani, Pramono bisa menjadi alternatif. Dia meya­kini kemampuan Pramono dalam memimpin.

Sementara itu, Pramono hingga kini belum menyatakan kesiapannya menjadi penerus SBY. Pramono terkesan masih malu-malu untuk secara tegas menyatakan akan maju dalam pencapresan.

"Jika ditanya apa saya siap, tanya saja sama yang milih," tandas Pramono di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, kemarin.

Menurut Pramono, dirinya belum memiliki kendaraan po­litik yang siap mengusungnya sebagai capres. "Kalau bilang siap tapi tidak ada yang milih, bagaimana? Lalu nanti mau pakai kereta yang mana, kalau tidak ada keretanya bagai­mana? Semua ada syaratnya, serahkanlah kepada rakyat," paparnya.

Pramono mengatakan, media berperan besar memberikan nama-nama capres yang berkualitas. Media juga memiliki andil untuk memenangkan ca­pres. Karena itu, dia meminta agar media menonjolkan nama-nama yang pantas menjadi calon kepala negara.

"Sehingga masyarakat tidak memilih kucing dalam karung. Kalau salah pilih, kita juga yang susah," ujarnya. Hingga kini Pramono mengaku belum ber­komunikasi dengan partai manapun.

Mengenai kabar dirinya akan diajukan dalam perebutan kursi ketua umum Partai Demokrat, Pramono menyatakan bahwa dirinya baru pensiun pada 5 Mei tahun ini. Artinya, dirinya dipastikan tidak akan menjadi calon ketua umum Par­tai Demokrat. Sebab, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demo­krat akan digelar di akhir bulan ini. "Pertanyaannya, apa boleh seorang KSAD jadi ketua umum partai?" tanyanya.

Meski bisa mengajukan pengunduruan diri, namun me­nurut dia, hal itu tidaklah mu­dah. Sebab, pengunduran diri tetap harus diajukan tiga bulan sebelum benar-benar mundur. Selain itu harus seizin Panglima TNI. Pramono pun sebelumnya menandaskan bahwa dirinya tidak akan mengundurkan diri dari tugasnya sebagai prajurit TNI sebelum masa pensiun tiba. (Rahmat Sahid/Krisiandi Sacawisastra), Sumber Koran: Seputar Indonesia (22 Maret 2013/Jumat, Hal. 02)