Rabu, 27 Maret 2013 23:04 WIB | 1006 Views
Pewarta: Susylo Asmalyah
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Kepolisian Nasional
(Kompolnas) mempertanyakan Kepolisian Negara Republik Indonesia terkait dengan
tragedi di Lembaga Pemasyarakatan II B Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sabtu (23/3). "Kami mempertanyakan penjelasan dari Polri yang
sepotong-potong tentang profil pelaku penyerangan Lapas Sleman," kata
anggota Kompolnas Hamidah Abdurahman di Jakarta, Rabu.
Hal itu, menurut dia, bisa menyebabkan masyarakat bertanya
mengenai temuan apa sebenarnya yang telah ditemukan oleh tim dari Polri. "Masyarakat
berhak tahu yang sebenarnya, bukan sepengal-sepenggal saja. Kompolnas sampai
saat ini masih terus memantau perkembangan pengusutan kasus tersebut,"
kata Hamidah.
Pada hari Kamis (28/3), Hamidah dan Irjen Pol. Logan Siagian
akan datang ke Polda DIY guna melakukan klarifikasi hasil temuan Polri juga
akan melihat lokasi, katanya. "Selain itu, guna lebih melengkapi
tugas-tugas polisi dalam penuntasan kasus penyerangan lapas, Kompolnas setuju
dilakukan dengan tim independen yang terdiri atas Polri dan TNI dengan
melibatkan organisasi masyarakat independen, seperti Komnas HAM, Kontras, dan
Kompolnas," kata Hamidah. Semua itu, lanjut dia, dilakukan agar tugas
pengusutan selesai dengan cepat dan tuntas.
Pada hari Sabtu (23/3) terjadi insiden penembakan di Lapas
Cebongan terhadap empat tersangka kasus pembunuhan anggota TNI AD dari kesatuan
Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Satu Heru Santoso (31) di Hugo`s
Cafe Maguwoharjo. Mereka yang tewas akibat insiden itu adalah Angel Sahetapi
alias Deki (31), Adrianus Candra Galaga alias Dedi (33), Gameliel Yermiayanto
Rohi alias Adi (29), dan Yohanes Yuan (38). (S035/D007) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT
© 2013Sumber:www.antaranews.com