Kamis, 21 Maret 2013

TNI "Tempa" Ratusan Pelajar


Jakarta,  Ratusan pelajar SMA Taruna Nusan­tara Angkatan XXII "ditempa" dan dibekali bina kepemimpinan yang modern dan patriot. Pembekalan itu dilakukan langsung oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsdya TNI Daryatmo mewakili Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (19/3). Pembekalan itu dihadiri Kepala Sekolah Brigjen TNI Brigjen (Purn) Bambang Surnaryanto dengan mengambil tema "Patriotisme Pemuda dan Kepemimpinan Bangsa di Masa Depan".

Dalam sejarah nasional, Daryatmo mengatakan, pemuda Indonesia pernah mencatatkan sejarah emas. Andilnya sa­ngat besar dalam meraih kemerdekaan RI hingga menjadi negara yang berdaulat seperti saat ini. "Partisipasi aktif pe­muda dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada saat itu sangat luar biasa," ujar Kasum TNI.

Selain patriot dengan mengandalkan kekuatan fisik dan bersenjatakan sederhana, pemuda juga berjuang dengan inte­lektualitas. Ide dan gagasan pemuda masa lalu sangat berani untuk menentang penjajahan. "Pemuda masa lalu siap me­nempuh resiko apapun demi kemerdekaan," ujar Daryatmo.

Ironisnya berbanding terbalik dengan jiwa juang pemuda ma­sa sekarang. Menurut Daryatmo, sikap pemuda saat ini relatif tak sensitif terhadap nasib bangsa. "Pemuda tidak bisa menutup mata terhadap realitas yang terjadi saat ini, bahwa keadaan yang sebaliknya justru sedang menimpa pemuda-pemuda dan pelajar Indonesia, meskipun tidak secara umum," kata dia.

Daryatmo sendiri menilai terkikisnya jiwa patriotisme dan nasionalisme pemuda terintervensi oleh globalisasi. Ini pun berdampak pada idealisme kebangsaan yang seharusnya te­tap dipertahankan. "Sungguh sangat memprihatinkan ketika hampir setiap hari di media cetak dan elektronik disajikan bagaimana anak-anak muda' dan pelajar yang suka tawuran, kebut-kebutan di jalanan, gaya hidup hedonis-konsumtif ala barat, degradasi moral, penyalahgunaan narkoba, pornogra­fi, dan potret buram lainnya," prihatin dia.

Realitas kehidupan masa sekarang menunjukkan lunturnya patriotisme pemuda Indonesia. Muaranya mengarah pada ketidaksiapan pemuda dalam menghadapi tantangan di masa depan. (Feber S), Sumber Koran: Suara Karya (21 Maret 2013/Selasa, Hal. 04)