Jakarta, Ratusan pelajar SMA Taruna Nusantara
Angkatan XXII "ditempa" dan dibekali bina kepemimpinan yang modern
dan patriot. Pembekalan itu dilakukan langsung oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI
Marsdya TNI Daryatmo mewakili Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, di
Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (19/3). Pembekalan itu dihadiri Kepala Sekolah Brigjen TNI
Brigjen (Purn) Bambang Surnaryanto dengan mengambil tema "Patriotisme
Pemuda dan Kepemimpinan Bangsa di Masa Depan".
Dalam sejarah nasional, Daryatmo mengatakan, pemuda
Indonesia pernah mencatatkan sejarah emas. Andilnya sangat besar dalam meraih
kemerdekaan RI hingga menjadi negara yang berdaulat seperti saat ini.
"Partisipasi aktif pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada
saat itu sangat luar biasa," ujar Kasum TNI.
Selain patriot dengan mengandalkan kekuatan fisik
dan bersenjatakan sederhana, pemuda juga berjuang dengan intelektualitas. Ide
dan gagasan pemuda masa lalu sangat berani untuk menentang penjajahan.
"Pemuda masa lalu siap menempuh resiko apapun demi kemerdekaan,"
ujar Daryatmo.
Ironisnya berbanding terbalik dengan jiwa juang
pemuda masa sekarang. Menurut Daryatmo, sikap pemuda saat ini relatif tak
sensitif terhadap nasib bangsa. "Pemuda tidak bisa menutup mata terhadap
realitas yang terjadi saat ini, bahwa keadaan yang sebaliknya justru sedang
menimpa pemuda-pemuda dan pelajar Indonesia, meskipun tidak secara umum,"
kata dia.
Daryatmo sendiri menilai terkikisnya jiwa
patriotisme dan nasionalisme pemuda terintervensi oleh globalisasi. Ini pun
berdampak pada idealisme kebangsaan yang seharusnya tetap dipertahankan.
"Sungguh sangat memprihatinkan ketika hampir setiap hari di media cetak
dan elektronik disajikan bagaimana anak-anak muda' dan pelajar yang suka
tawuran, kebut-kebutan di jalanan, gaya hidup hedonis-konsumtif ala barat,
degradasi moral, penyalahgunaan narkoba, pornografi, dan potret buram
lainnya," prihatin dia.
Realitas kehidupan masa sekarang menunjukkan
lunturnya patriotisme pemuda Indonesia. Muaranya mengarah pada ketidaksiapan
pemuda dalam menghadapi tantangan di masa depan. (Feber S), Sumber Koran: Suara Karya
(21 Maret 2013/Selasa, Hal. 04)