Kamis, 28 Februari 2013

Kodim 0619 Purwakarta Tanam 10.000 Pohon

Purwakarta, Pelita (Hal.12)

Komando Distrik Militer (Kodim) 0619 Purwakarta tetap komitmen untuk mensukseskan program penanaman 1 miliar pohon, melalui program penghijauan penanaman 10.000 pohon berbagai jenis yang dilaksanakan pada tahun 2013 ini. Kegiatan tersebut, dilaksanakan di daerah aliran sungai (DAS) Citarum dan lahan-lahan kritis.
"Penanaman 10.000 pohon berbagai jenis ini sebagai tindaklanjut dari penanaman 1 milyar pohon di Indonesia yang programkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk tahun ini Kodim menanam di enam wilayah teritorial Koramil," ujar Kapten Arm Lukman Hakim kepada Pelita di Makodim Purwakarta, Rabu (27/2).
Menurut Lukman Hakim, program penghijauan yang dilak­sanakan Kodim 0619 Purwakarta, selain di DAS Citarum dan lahan-lahan kritis yang ada di Purwakarta juga penyulaman pohon yang mati yang dilaksanakan pada tahun 2012. Den­gan demikian, Kodim Purwakarta tidak saja melakukan pena­naman tapi juga melakukan pemeliharaan, (yan) Sumber Koran Harian Pelita

BERITA TANGGAL 28 FEBRUARI 2013


  1. Kasad:Tingkatkan Profesionalitas Dansat Melalui Kepemimpinan Lapangan
  2. Kasad Perintahkan Dansat Asah Naluri Tempur
  3. Bursa Ketua Umum Partai Demokrat Pramono Edhi: Tunggu Saya Pensiun
  4. "Tunggu Saya Pensiun"
  5. KKP Gandeng TNI-AD
  6. 36 Karateka Pelatnas Ditentukan di Piala KSAD"
  7. Diminati 318 Penderita Katarak" Di Serang, TNI-AD Kembali Gelar Operasi Katarak Gratis
  8. Kodim0619 Purwakarta Tanam 10.000 Pohon
  9. Urgensi RUU Kamnas
  10. Sosok Pramono Edhie Bisa Picu Prasangka Baru di Tubuh Partai Demokrat
  11. PENEMBAKAN MURNI MENUNTUT HAK POLISI  Segera Gelar Dialog Papua-Pemerintah Indonesia
  12. Anggota Komnas HAM Natalius Pigai Minta Maaf ke Panglima TNI
  13. TNI Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Penembakan di Papua
  14. Meski Minta Maaf  ke TNI, Pigai Yakin Pernyataanya Soal Papua Sesuai UU
  15. Menkum HAM: Kekerasan di Papua Bukan Masalah HAM tapi Ketertiban
  16. MenkoPolhukam: Pelaku Penembakan TNI di Papua Harus Dikejar & Dihukum
  17. TNI Maafkan Komisioner Komnas HAM
  18. TNI Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Penembakan di Papua
  19. Megawati:Penembakan TNI di Papua karena Kesenjangan Ekonomi
  20. CourtesyCall Panglima TNI dan Dubes Thailand di Cilangkap
  21. Sidang Adat Tuntutan Oknum TNI Tertutup
  22. Djoko Suyanto Minta Operasi TNI di Papua Dibenahi
  23. Polri Buru 2 Anggota OPM Pelaku Penembakan di Papua
  24. TNI Sambut Baik Permintaan Maaf Komisioner Komnas HAM
  25. Komisioner Komnas HAM Minta Maaf Kepada TNI
  26. Legislator Menduga Keterlibatan Asing DalamKasus Papua
  27. Kemhan Aktifkan Desk Ancaman"CBRN-E"

Kasad: Tingkatkan Profesionalitas Dansat Melalui Kepemimpinan Lapangan

Bandung, Pelita (Hal.12)

Wakil Kepala Staf Angka­tan Darat (Wakasad) Letjen; TNI Moeldoko membuka' Apel Komandan Satuan TNI Angkatan Darat Terpusat tahun 2013 di Pussenif Kodiklat TN AD Jalan WR Supratman N0. 60 Ban­dung, Rabu (27/2).

Apel Komandan Satuan diiku­ti oleh 324 peserta terdiri dari para Komandan Satuan TNI Angkatan Darat akan berlang­sung selama tiga hari mulai 27 Pebruari sampai 1 Maret 2013.

Kepala Staf Angkatan Da­rat (Kasad) dalam amanatnya yang dibacakan Wakasad men­gatakan penyelengaraan apel Komandan Satuan TNI Ang­katan Darat bertujuan untuk menyamakan visi dan persepsi para Komandan Satuan untuk mengoptimalkan pembinaan satuan dalam rangka mendu­kung tugas pokok TNI Angkatan Darat, sekaligus upaya penguatan fungsi dan peran para Dan­sat dalam merespon tantangan tugas ke depan yang semakin dinamis dan kompleks.

Kasad mengharapkan setelah kegiatan Apel Dansat tersebut akan terwujud pemahaman para Komandan Satuan ter­hadap pokok-pokok kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat tahun 2013 yang ditandai de­ngan meningkatnya profesio­nalitas Komandan Saruan (Dansat) melalui kepemimpinan la­pangan yang dilandasi keung­gulan etika.

Lebih lanjut ditekankan agar Para Komandan Satuan juga mampu mengoptimalkan perannya sebagai Komandan Sa­tuan melalui sinergitas fungsi in­telijen, operasi, pendidikan dan latihan dalam rangka mendu­kung tugas pokok TNI Angkatan Darat. Kasad juga menekankan kepada para Komandan Satuan untuk mengoptimalkan pengawasan melekat (Waskat), penga­wasan dan pemeriksaan (Wasrik) dan jam komandan untuk mencegah timbulnya masalah-masalah di satuan. Tumbuh­kan pula kepedulian dan ke­pekaan yang tinggi terhadap perkembangan prajurit di satu­an dan lingkungannya, sehingga dapat melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap tindakan para prajurit yang bisa meru­sak nama baik satuan dan citra TNI Angkatan Darat secara keseluruhan.

Hadir pada acara tersebut Dankodiklat Letjen TNI Gatot Nurmantyo, Pangkostrad Letjen TNI M Munir, Irjenad, para Asisten Kasad, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Sonny Widjaja serta para pejabat jajaran TNI Angkatan Darat. (Pendam III/Slw) Sumber: Koran Harian Pelita

Kasad Perintahkan Dansat Asah Naluri Tempur

Jakarta, Pelita (Hal.17)

Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memerintahkan kepada para Komandan Sat­uan (Dansat) agar mengasah kembali naluri tempur dan mempedomani prinsip-prinsip operasi dengan baik dan benar. "Saya perintahkan kepada para Dansat agar ikuti kembali prose­dur tetap (Protap) pengaman­an dalam penugasan di daerah rawan, sehingga setiap prajurit memiliki kesiapsiagaan dan ke­waspadaan".

Hal ini terkait gugurnya dela­pan Prajurit TNI AD di wilayah Papua baru-baru ini, dimana hanya berselang waktu satu jam saja, dua tempat yang ber­beda yaitu, wilayah Distrik Tinggi Nambut Kabupaten Puncak, dan Distrik Sinak Kabupaten Puncak Jaya Papua, terjadi aksi penem­bakan yang dilakukan oleh ke­lompok separatis bersenjata Or­ganisasi Papua Merdeka.'

Demikian amanat tertulis Kasad yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Moeldoko dalam Upa­cara Pembukaan Apel Koman­dan Satuan TNI AD Terpusat Ta­hun 2013 dari tanggal 27 Feb­ruari hingga 1 Maret 2013 yang diikuti 307 orang, bertempat di Pussenif Kodiklat TNI AD, Ban­dung, Rabu (27/2).

Kasad mengatakan, Apel Dansat bertujuan untuk me­nyamakan visi dan persepsi para Dansat guna mengoptimal­kan pembinaan Satuan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Kegiatan Apel Dansat ini sekaligus sebagai upaya penguatan fungsi dan peran Komandan Satuan dalam merespon dan menyikapi tantangan tugas ke depan yang semakin dinamis dan kompleks.

Setelah Apel Dansat ini, Ka­sad mengharapkan pemaha­man para Dansat terhadap po­kok-pokok Kebijakan Pimpin­an TNI AD tahun 2013, yang ditandai dengan meningkat­nya profesionalitas Dansat me­lalui kepemimpinan lapangan yang dilandasi keunggulan etika dan moralitas. Para Dansat juga diharapkan mampu me­ngoptimalkan peran sebagai Komandan Satuan melalui sinergitas fungsi intelijen, operasi, pendidikan dan latihan dalam mendukung 'tugas pokok TNI AD.

Kasad menekankan kepa­da para Dansat agar mengopti­malkan pengawasan melekat (Waskat), konseling dan Jam Komandan (Jamdan) untuk mencegah timbulnya masalah-masalah di satuan.

"Tumbuhkan kepedulian dan kepekaan yang tinggi terhadap perkembangan prajurit di satu­an dan lingkungannya, sehingga dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan terhadap tindakan prajurit yang merusak nama baik satuan dan citra TNI AD," pesan Kasad.

Apel Komandan Satuan TNI AD terpusat Tahun 2013 ini di­hadiri oleh Pangkostrad Letjen' TNI M Munir, Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Gatot Nurmantyo, para Asisten Kasad, dan para Pangkotama serta Kabalakpus TNI AD. (zis) Sumber: Koran Harian Pelita

Bursa Ketua Umum Partai Demokrat Pramono Edhi: Tunggu Saya Pensiun

Jakarta, Suara Pembaharuan (Hal.2)

[JAKARTA] Jenderal (TNI) Pramo­no Edhie Wibowo akan menyatakan sikap apakah terjun ke dunia politik atau tidak, saat dia memasuki usia pensiun pada 5 Mei mendatang. Saat ini dia menegaskan ingin fokus pada tugasnya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad).

Hal itu ditegaskannya berkaitan dengan rumors yang menyebut diri­nya disiapkan untuk menggantikan Anas Urbaningrum memimpin Partai Demokrat. "Saya boleh untuk tidak menjawab. Karena, kalau saya jawab nanti jadi salah," kata Pramono di Ge­dung DPR, Jakarta, Senin (25/2).

Dia membenarkan, bahwa pada 5 Mei mendatang akan pensiun. "Mei tanggal 5. Jadi nanti kalau saya sudah se­rah terima atau saya pensiun maka saya akan jawab. Kalau saya jawabnya seka­rang, nanti jadinya tidak baik," ujarnya.

Adik kandung Ibu Negara Ani Yudhoyono tersebut mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Presi­den Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Dewan Pembina Par­tai Demokrat, terkait persoalan poli­tik. "Pak Presiden itu bicara politik ti­dak dengan saya. Tapi kalau bicara Angkatan Darat, baru dengan saya. Kakak adik, juga enggak membahas itu," tandasnya.

Mengenai rumors yang menyebut dia sebagai calon kuat pengganti Anas, dia menanggapinya dengan santai. "Ka­lau itu, terserah orang saja. Saya seka­rang fokus dulu saja menjadi Kasad. Kalau saya mendua maka saya mence­derai Angkatan Darat," katanya.

Kepercayaan SBY
Secara terpisah, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana berpendapat, pengunduran diri Anas Urbaningrum meru­pakan momentum bagi SBY untuk memperkuat konsolidasi internal di Partai Demokrat. "Untuk itu, SBY sa­ya kira akan menaruh orang kuat un­tuk menjamin kekuatan politik di inter­nal parpol. Orang kuat ini bisa jadi tidak dari dalam. Yang pasti dia orang yang sangat dipercaya SBY untuk melaku­kan konsolidasi itu," terangnya.

Menurutnya, pengganti Anas akan diberi ruang untuk membenahi infra­struktur partai hingga ke bawah. Se­lain itu, pengganti Anas nantinya juga bisa dipastikan mendapatkan kesem­patan untuk terekspos, sehingga ru­ang untuk proses politik di 2014 men­jadi lebih baik.

Dia menambahkan, sejauh ini ada sejumlah nama dari luar partai yang dekat dengan SBY, seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Kasad Jenderal Pramono Edhi. "Siapa yang terpilih menggantikan Anas adalah orang kepercayaan SBY yang diang­gap mampu membenahi dan memper­siapkan partai menuju 2014, termasuk sebagai calon presiden dari Partai De­mokrat," katanya.

Senada dengan itu, pakar politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubeidillah Badrun menambahkan, orang kuat di seputar SBY saat ini salah satunya adalah Pramono Edhi. Dia ju­ga melihat, Pramono disiapkan menja­di tokoh penting di Partai Demokrat.  

Namun, dia mengingatkan, jika Pramono jadi menggantikan Anas, bi­sa memunculkan persoalan serius ba­gi Demokrat. "Partai Demokrat ingin rhenjadi partai modern, tetapi bisa ter­jebak pada pola parpol yang dikenda­likan oleh politik dinasti," jelasnya.

Menurutnya, Pramono Edhie memang punya kapasitas untuk memimpin Demokrat, bahkan untuk diajukan seba­gai capres. Namun, posisinya sebagai bagian dari keluarga SBY bisa melahir­kan beban nepotisme di dalam dirinya.

"Dilema Partai Demokrat di anta­ranya nepotisme di dalam struktur ke­partaian. Ini yang sebaiknya diakhiri. Meskipun Pramono Edhie layak men­jadi capres, secara etik tidak elok ka­lau kemudian dia menjadi ketua umum juga," ujarnya.

Harus Melalui Kongres
Sementara itu, Wakil Ketua De­wan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menegaskan, pengganti Anas akan dipilih melalui mekanisme kongres. "Tidak ada ketentuan penun­jukan oleh Majelis Tinggi. Sesuai de­ngan AD dan ART, ketua umum itu dipilih oleh kongres. Tentu penggan­tian juga melalui kongres." ujarnya.

Dia menambahkan, karena ketua umum kini berhalangan tetap, partai se­harusnya langsung melaksanakan Kon­gres Luar Biasa (KLB). "Namun kare­na situasi belum kondusif,partai belum bisa melaksanakannya," jelasnya.

Marzuki, yang pernah menjadi kan­didat ketua umum saat kongres di Ban­dung, Mei 2010 mengaku tidak tertarik untuk menggantikan Anas. "Apa un­tungnya sih menjabat itu?" ujarnya. Dia menambahkan. DPP Partai Demokrat akan berkonsultasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ter­kait dengan penandatanganan daftar calon legislatif (caleg), yang sesuai ketentuan harus oleh ketua umum partai. "Nanti kami akan tanyakan ke­pada KPU apakah dengan mundurnya ketua umum, wakil ketua umum ini bisa mewakili bersama sekjen untuk menandatangani daftar caleg," jelasnya (WIN/C/R-14) Sumber: Koran Suara Pembaruan