Kamis, 21 Maret 2013
Sintang – Kabupaten Sintang merupakan satu di antara wilayah
Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Langkah prajurit TNI membantu
mengajar sekolah di daerah perbatasan merupakan bagian pembinaan teritorial
agar dapat memberikan kesadaran bela negara dan cinta tanah air terhadap
masyarakat di perbatasan.
“Selain mengajar kita
juga punya program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD),” kata Dandim 1205
Sintang Letkol Inf Parlindungan Hutagalung.
Parlindungan mengaku, kedua program itu sudah terlaksana
sejak lama dan bakal terus berlanjut. Melalui dua program tersebut, hubungan
TNI dan masyarakat dapat terbina dengan baik.
“Hubungan TNI dan masyarakat memang tidak bisa terpisahkan.
Karena itu, peran koramil serta Babinsa harus terus diperkuat,” pinta
Parlindungan.
Hubungan TNI dengan masyarakat, lanjut Parlindungan, harus
senantiasa dibangun agar pembinaan territorial mampu berjalan maksimal.
Pembinaan tersebut dinilai penting guna membangun semangat patriotisme supaya
tidak luntur.
“TNI juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sintang
dalam pembinaan territorial di wilayah perbatasan. Kita selalu mendukung
program pemerintah untuk membangun serta memajukan kawasan perbatasan,” kata
Parlindungan.
Mengenai kerawanan di wilayah perbatasan? Perbatasan menjadi
lalu lintas perdagangan ilegal menurut Dandim sangat potensial. Karena itu,
koordinasi dengan kepolisian terus dilakukan.
“Memang sampai saat ini perbatasan di wilayah Sintang cukup
aman. Yang jelas kita harus selalu siap siaga,” ucapnya.
Parlindungan tak menampik masyarakat di perbatasan kerap
kali keluar-masuk Malaysia melalui jalur tikus. Aktivitas itu karena
kepentingan ekonomi masyarakat setempat. Misal masyarakat menjual hasil bumi ke
Malaysia dan kemudian pulangnya membawa kebutuhan pokok.
“Tapi itu masih hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Kalau sampai beli barang berkarung-karung dan dijual ke Sintang, masih belum
ditemukan,” pungkasnya. (din) Sumber: www.equator-news.com