Rabu, 27 Maret 2013

Iklan Jamu Dongkrak Pupularitas Pramono Dirut Sido Muncul: Ini Kerja Sama Kemanusiaan

Kepala Staf TNI AD (KSAD), Jenderal Pramono Edhie Wibowo, yang disebut-sebut bakal dicapreskan Partai Demokrat sudah memperkenalkan diri ke publik, salah satunya melalui iklan program bakti sosial yang disponsori produk jamu.

IKLAN kegiatan bakti sosial TNI yang disponsori produk jamu itu dirasakan beda. Bintang iklan yang tampil langsung pentolan AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo. Setidaknya wajah Jenderal Pramono bakal muncul dalam iklan tersebut minimal hingga tiga bulan ke depan di beberapa stasiun televisi.

Direktur Eksekutif Lembaga Sur­vei Nasional (LSN), Umar S Bakry, menilai iklan tersebut sarat muatan politik Pilpres 2014. Dia mengatakan, tujuan iklan itu sudah sangat jelas untuk Pilpres 2014. Jenderal Pramono memang sedang dipersiapkan untuk mengisi jabatan politik apakah ketua umum, capres atau cawapres.

"Tampilnya kan berulang-ulang, tentunya pasti punya tujuan. Apalagi dia akan pensiun Mei nanti. Iklan itukan juga identitasnya jelas. Mau tidak mau harus pakai KSAD," kata Umar S Bakry di Jakarta, kemarin.

Umar menjelaskan, iklan tersebut bisa jadi sarana mendongkrak po­pularitas bekas Pangkostrad itu yang hingga kini masih rendah. Karena bentuk iklan yang ditayangkan di televisi sangat efektif mendongkrak citra sesorang.

Umar meyakini, akan ada peruba­han signifikan terhadap popularitas adik ipar Presiden Yudhoyono itu setelah menjadi bintang iklan.

Keterlibatan Jenderal Pramono menjadi bintang iklan itu juga men­jadi perhatian anggota Komisi I DPR yang menjadi mitra kerja TNI. Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Hanura, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, menilai iklan itu ba­gian dari upaya pencitraan Angkatan Darat yang di luar kebiasaan.

Perempuan yang akfab disapa Nuning ini juga heran kok dalam ik­lan Jenderal Pramono juga muncul logo produk jamu. "Di dalam iklan itu kok ada brand jamunya juga ya. Apa ada kerja sama dengan AD'.'" tanya Nuning.

Ketua DPP Hanura bidang Infor­masi dan Pertahanan ini mengatakan seharusnya pencitaraan TNI AD tidak dilakukan dengan mendompleng iklan produk komersil. Tapi dilakukan melalui pemberitaan atas beragam kegiatan positif TNI dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat me­nampik iklan tersebut dikaitkan dengan isu pencapresan Jenderal Pramono. Ditegaskannya, iklan itu adalah kerja sama kemanusiaan an­tara TNI AD dan Sido Muncul yang sukses menggelar bakti sosial ope­rasi katarak.

"Saya waktu itu ketemu KSAD, beliau awalnya nggak enak. Katanya sih musim capres nanti saya dibilang mau nyapres. Tapi saya bilang ini demi kegiatan sosial, biar masyarakat desa tahu soal katarak. Akhir­nya beliau mau," tutur Irwan men­ceritakan latar belakang pembuatan iklan tersebut.

Ditegaskannya, Sido Muncul sa­ma sekali tidak mengeluarkan biaya sepersen pun untuk membayar TNI AD atas iklan tersebut. Sido Muncul menggandeng TNI menggelar baksos operasi katarak gratis, lantaran TNI AD punya jaringan rumah sakit di seluruh Indonesia.

Iklan Pramono Edhie bersama Sido Muncul ini rencananya akan ta­yang selama tiga bulan. "Rencana­nya Maret sampai Mei kemudian ki­ta stop. Tapi kalau kita butuhkan bi­sa muncul lagi, tergantung kebutu­han."' pungkasnya. Sumber : Rakyat Merdeka hal.12, Kamis 27 Maret 2013.