Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani juga ikut
angkat suara mengenai aksi penembakan kepada empat penghuni Lembaga
Permasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta, hingga tewas. Kasus itu, kata
dia, menunjukkan lemahnya kinerja Kementerian Hukum dan HAM. Hingga saat ini
berbagai persoalan di rumah tahanan (Rutan) maupun Lapas memang masih belum
teratasi sepenuhnya.
"Kasus ini sebagai bukti, persoalan di
Kumham, salah satunya persoalan Rutan dan Lapas masih menjadi masalah krusial
dan serius," ujar Yani dalam keterangan pers, Sabtu (23/3).
Politisi PPP itu menambahkan, peristiwa di LP
Cebongan itu harus menjadi bahan evaluasi bagi Menkumham Amir Syamsuddin dan
Wamenkumham Denny Indrayana untuk fokus dalam bekerja sesuai bidangnya.
"Kasus di LP Sleman ini langsung atau tidak
langsung membuktikan kinerja Kemenkumham kedododoran. Bagaimana mungkin pihak
eksternal bisa mengacak-acak LP Sleman yang menjadi otoritas dan tanggungjawab
Kemenkumham. Tidak ada alasan untuk memaklumi peristiwa ini," ujar wakil
ketua fraksi PPP tersebut.
Selain itu Yani juga mengatakan, kasus penembakan
yang diduga dilakukan oleh oknum TNI-AD itu menunjukkan TNI belum mengubah
paradigmanya. Karena sejak reformasi, salah satu agenda penting adalah
penegakan hukum. "Ini menunjukkan arogansi kekuasaan dengan melakukan pembantaian.
Padahal hukum sedang berproses," terang dia.
Karena itu Yani maupun partai dan fraksinya meminta
kasus itu diusut tuntas. "Tidak hanya para pelakunya namun aktor intelektual
termasuk komandan angkatan," tegasnya. (gil/chi/jpnn), Sumber Koran: Indo Pos (24 Maret 2013/Minggu, Hal. 02)