Senin, 25 Maret 2013, 16:51 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus
penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (23/2) dini hari terus diselidiki
oleh pihak berwenang. Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengatakan,
saat ini koordinasi antar jajaran penegak hukum sudah dilakukan.
Selain polisi, Denny mengaku
sudah meminta komitmen semua petinggi aparat keamanan. Senin (25/3) ini pun,
Denny telah memimpin rapat yang dihadiri jajaran Makamah Agung (MA),
Kemenkumham, Kejaksaan Agung (Kejakgung), dan Polri.
“Dalam rapat itu saya meminta
semua untuk siap sedia menangkap dan menghukum siapapun pelakunya. Ingat
siapapun, dan mereka setuju,” kata dia di Twin Plaza, Jakarta Barat, Senin
(25/3).
Denny tidak menjelaskan detil
mengapa tidak ada TNI dalam rapat tersebut. Dia hanya mengungkapkan, pembunuh
dalam kasus ini tidak lah boleh diduga-duga siapa dalangnya.
Akan tetapi, rapat tersebut juga
meminta komitmen TNI agar pelaku pembunuhan diserahkan ke ranah hukum pun tidak
bertujuan spesifik. “Ya kami minta komitmennya saja. Siap pelakunya harus
dihukum pidana, sekarang proses penyelidikan terus berlangsung. Memang agak
tertutup, tapi ini demi lancarnya proses tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, empat napi kasus
pembunuhan anggota Kopassus TNI AD ditemukan
tewas dengan luka tembakan pada sekujur tubuhnya. Mereka diberondong
tembakan setelah sedikitnya tujuh belas orang bersenjata dan bertopeng berhasil
memasuki Lapas tersebut.