Selasa, 19 Maret 2013 22:55 WIB |
661 Views
Jakarta (ANTARA News) - Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia dan Belarus sepakat untuk
memproduksi bersama pengendali atau remote control untuk senjata yang akan
dipasangkan di Panser Anoa produksi PT Pindad.
Menurut Purnomo, kerja sama
tersebut dipayungi dalam nota kesepahaman bersama yang telah ditandatangani
dirinya dengan Ketua Komite Industri Militer Negara Belarus Sergei Gurulev di
Istana merdeka, Jakarta, Selasa. "Yang barusan itu `joint production`
(produksi bersama) `remote weapon system` untuk dipakai di Panser Anoa,"
katanya.
Ia mengatakan, selama ini `remote
control` tersebut dibeli dari Belarusia, dengan adanya kerja sama ini nantinya
akan di produksi bersama antara Indonesia dengan Belarus. "Jadi nilai
tambah untuk kita, kita bisa buka lapangan kerja, investasi bersama,"
katanya.
Selain itu, menurut dia,
peningkatan kerja sama untuk industri pertahanan ke depan dapat ditingkatkan.
Selain produksi bersama `remote weapon control system`, menurut Purnomo juga
dapat ditingkatkan untuk produksi kendaraan pengangkut tank yang dapat
mengangkut dua tank dan `anti tank guide mission`.
Ia menambahkan, Belarus memiliki
kemampuan penguasaan dalam teknologi senjata sebagai salah satu pecahan dari
Uni Soviet. "Jadi dulu sebelum Uni Soviet pecah, ada industrinya itu di
berbagai tempat. Nah di Belarus ini ada juga industri pertahanan mereka,"
katanya.
Sementara itu Presiden Direktur
Pindad Adik A Soedarsono mengatakan, remote control yang akan diproduksi
tersebut akan dibenamkan di Panser Anoa sehingga dapat mengendalikan senjata
dari dalam Panser. "Jadi nanti di Anoa itu tidak usah ada orang di
atasnya. Itu produksinya di Pindad," katanya.