Selasa, 19 Maret 2013 21:51 WIB |
768 Views
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia
dan Belarusia akan meningkatkan industri pertahanan, mengarah pada penelitian
dan pengembangan serta produksi bersama instrumen pertahanan. Hal ini
dituangkan dalam nota kesepahaman kedua negara yang ditandatangani Menteri
Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dengan Kepala Komite Industri Militer Belarus,
Sergei Gurulev, di Istana Merdeka, Selasa Sore.
Selain nota kesepakatan di sektor
itu, juga ditandatangani enam nota kesepakatan lain, yang disaksikan Presiden
Susilo Yudhoyono dan koleganya, Presiden Belarus, Alexander Lukashenko.
"Yang tidak kalah penting
kerja sama di bidang industri pertahanan, baik itu nantinya itu menuju ke
produksi bersama, riset dan pengembangan bersama, atau kerjasama yang lain.
Inipun sudah mulai di rintis," kata Yudhoyono.
Dia menyatakan, dirinya juga
mendorong peningkatan kerja sama untuk misi perdamaian oleh kedua belah pihak.
"Tinggal kita tingkatkan di bidang misi menjaga perdamaian di berbagai
wilayah dunia ini," katanya.
Selain tentang industri
pertahananan, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama dalam hal ilmu
pengetahuan dan teknologi, pendidikan, pariwisata, dan kebudayaan. Lukashenko
menyambut baik peningkatan kerja sama dengan Indonesia. Hal ini mengingat
Indonesia merupakan mitra kunci mereka di kawasan Asia.
Dia juga membawa serta sejumlah
menterinya, yaitu Menteri Luar Negeri, Vladimir Makei, Menteri Perpajakan,
Vladimir Poluyan, Menteri Keuangan, Andrei Harkovets, Menteri Pertanian dan
Pangan, Leonid Zayats, Menteri Urusan Situasi Darurat, Vladimir Vashcenko, dan
Menteri Hukum, Oleg Slizhevsky.