Kamis, 7 Maret 2013 13:05 WIB | 1275 Views
Palembang (ANTARA News) - Satu peleton anggota Kodim
0403/Ogan Komering Ulu (OKU) mengamankan lokasi kerusuhan, pembakaran, dan
penjarahan Markas Polres OKU di Baturaja, Kamis. Kantor polisi itu dibakar pagi
tadi oleh sekelompok orang yang diduga anggota TNI setempat.
Pantauan di lokasi kejadian, anggota Kodim 0403/OKU tidak
hanya berhasil mengamankan situasi, tetapi juga menyelamatkan dan mengeluarkan
puluhan tahanan di kantor polisi itu, yang nyaris ikut terbakar bersama Markas
Polres itu. Laiknya kantor polisi di tingkat kabupaten atau kota, kantor polisi
itu memiliki ruang-ruang tahanan.
Bukan cuma menyelamatkan para tahanan dan potensi kebakaran
lain, personel TNI AD itu juga bisa mengamankan senjata-senjata dan amunisi di
gudang senjata Markas Polres OKU itu dari kemungkinan dijarah.
Keterangan sementara motif dan modus penyerangan berujung
pembakaran Markas Polres OKU itu, Kepala Bagian Operasi Polres OKU, Komisaris
Polisi Afri S Jaya, menyatakan, rombongan anggota TNI AD datang hanya untuk
mempertanyakan penyelidikan kasus melibatkan anggota TNI AD setempat oleh
polisi.
Kejadian diduga buntut dari penembakan anggota kepolisian
yang menewaskan seorang anggota anggota Batalion Artileri Medan 15/Kodam II
Sriwijaya, yang bermarkas komando di Martapura, OKU Timur, pada 23 Januari
lalu.
Karena memerlukan keterangan dari polisi, maka petugas
piketpun melayani pertanyaan-pertanyaan personel TNI AD yang datang ke
kantornya itu, dipimpin langsung Jaya. Tiba-tiba saja, ratusan anggota
(kemudian diketahui) Batalion Artileri Medan 15/Kodam II Sriwijaya datang
memakai truk-truk dan sepeda motor.
Mereka diketahui langsung menyerbu, merusak, dan beraksi
lebih lanjut di kantor polisi itu. Kontan, anggota-anggota polisi di Markas
Polres itu berhamburan menyelamatkan diri, apalagi siraman bensin mulai
dilontarkan untuk menyulut api. Tidak puas membakar Markas Polres OKU itu,
personel-personel TNI AD yang sedang marah itu ber-"patroli"
mencari-cari anggota-anggota polisi di mana-mana.
Situasi dan suasana kota menjadi runyam dan mencekam,
masyarakat takut berada di tempat umum, khawatir menjadi sasaran kemarahan.
Wakil Kepala Polda Sumatera Selatan, Brigadir Jenderal Polisi M Zulkarnain,
tiba di lokasi pada pukul 11.10 WIB dengan naik helikopter. Sumber: www.antaranews.com