Senin, 18 Maret 2013

Enam Heli TNI AD Yang Baru Itu Senilai Rp 624 Miliar



Penulis : Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Jumat, 15 Maret 2013 | 15:36 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Enam helikopter jenis Bell-412 EP diserahkan PT Dirgantara Indonesia (DI) kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, Jumat (15/3/2013). Keenam helikopter pesanan Kemenhan yang masuk kontrak jual dengan Nomor TRAK/145/PLN/III/2012/AD tanggal 6 Maret 2012 itu harganya senilai 65 juta dollar AS atau setara dengan Rp 624 miliar. Satu unit helikopter dinilai Rp 104 miliar karena dilengkapi senapan mesin otomatis.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso menjelaskan, tingginya harga enam helikopter tersebut dikarenakan masih berada dalam lisensi Bell Tekstron USA sehingga komponennya didatangkan dari "Negeri Paman Sam". "Harga enam helikopter itu sudah termasuk dengan senapan mesin otomatis. Heli ini juga spek mesinnya lebih tangguh dari tujuh heli yang sudah kita kirim sebelumnya 2012 lalu. Jadi kita sudah kirim 13 helikopter untuk TNI AD," kata Budi Santoso saat konferensi pers di Hanggar Rotary PT DI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (15/3/2013).

Selain enam helikopter dengan kemampuan angkut hingga 13 orang itu, Budi mengatakan, PT DI dan Kemenhan juga telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk menyelesaikan pesanan helikopter sejenis sebanyak 16 unit dengan masa kontrak hingga 2014 dengan nilai 170 juta dollar AS. "Tapi, kemampuan kita hanya sanggup menyelesaikan enam unit setiap tahunnya," ujar Budi.

Di tempat yang sama, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Moeldoko mengamini permintaan alutsista tersebut. Menurutnya, PT DI diharapkan mampu menyelesaikan seluruh kebutuhan alutsista TNI AD di empat skuadron meski diakuinya jumlah 16 heli sisanya belum mampu menutupi kebutuhan TNI AD.

"Untuk total heli yang kita butuhkan sebenarnya mencapai 33 unit, dan baru 13 dengan yang enam ini. Kalau berangan-angan, TNI AD sebenarnya ingin mendatangkan alutsista jenis helikopter yang modern dan lebih canggih seperti Apache ataupun Black Hawk," kata Moeldoko. "Untuk itu, kami ajak bapak DPR RI dari Komisi 1 dan juga Kemenhan agar mengetahui kebutuhan kami, semoga saja bisa diusulkan," harapnya.

Sebelumnya, untuk meningkatkan kinerja dan tugas-tugas TNI Angkatan Darat di lapangan, PT Dirgantara Indonesia (DI) menyerahkan sebanyak enam unit helikopter angkut tipe Bell-421 EP kepada Kementrian Pertahanan RI. Proses penyerahan alutsista tersebut dilakukan di hanggar Rotary Wing PT DI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (15/3/2013).

Untuk perakitan enam helikopter yang mayoritas komponennya masih di bawah lisensi Bell Tekstron USA ini pun dipercepat sebelum masa tenggat waktu November 2013, dengan alasan mengejar waktu untuk latihan gabungan TNI. Editor : Farid Assifa