Penulis : Dian Maharani | Kamis, 7 Maret 2013 | 16:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Insiden penyerangan Markas Kepolisian
Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Baturaja, Sumatera Selatan, oleh puluhan anggota
TNI menyebabkan empat orang terluka, salah satunya Kepala Polsek Martapura AKP
Riduan yang saat ini masih kritis karena luka tusuk. "Pak Kapolres bilang ada empat, tiga di OKU, satunya di
Timur itu Kapolsek Martapura dalam keadaan luka cukup parah," ujar Kepala
Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Suhardi Alius di Mabes Polri,
Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2013).
Kepala Polsek Martapura diduga dikeroyok oleh puluhan oknum
TNI yang datang menggunakan motor dan membawa sangkur. Peristiwa itu terjadi di
luar Polres OKU. Kapolsek langsung dilarikan ke Palembang untuk penanganan
intensif. "Langsung diterbangkan ke Sumsel. Mudah-mudahan bisa
terselamatkan jiwanya. Itu luka tusukan karena mereka membawa sangkur,"
terang Suhardi.
Sementara korban lainnya masih dalam pendataan. Dua di
antaranya anggota Polres OKU dan seorang lagi kabarnya petugas kebersihan. Sebelumnya
diberitakan, markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dibakar
puluhan anggota TNI dari Yonarmed 15, sekitar pukul 07.30. Massa juga merusak
mobil polisi, dua pos polisi, dan subsektor setempat. Sekitar 90 anggota TNI
itu datang dengan sepeda motor dan truk.
Menurut Suhardi, dengan seragam loreng hijau, mereka hendak
mempertanyakan kasus tewasnya anggota TNI oleh anggota Polres OKU pada 27
Januari lalu. Namun, diduga tidak mendapat jawaban yang memuaskan, massa
akhirnya bertindak anarkistis dan membakar gedung Polres. Saat ini, jajaran TNI
dan Polri telah diturunkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan
pengamanan lebih lanjut. Sumber: www.kompas.com