Jumat, 08 Maret 2013

Bentrok, TNI-Polri Beri Contoh Buruk ke Masyarakat

Penulis : Sandro Gatra | Kamis, 7 Maret 2013 | 15:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri dinilai telah memberikan contoh yang sangat buruk kepada masyarakat. Seharusnya, aparat TNI dan Polri saling bekerja sama menjaga keamanan dan pertahanan, bukan bertikai.

Kritikan itu disampaikan anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf dan Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin secara terpisah, Kamis (7/3/2013), menyikapi pembakaran Markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, oleh sekelompok anggota TNI pagi tadi.

Menurut Kepolisian, awalnya akan ada aksi damai terkait kasus anggota TNI Pratu Heru yang tertembak beberapa waktu lalu oleh anggota Polres OKU. Namun, aksi kemudian tidak terkendali. Beberapa polisi terluka. "Sungguh sangat prihatin dan menyesalkan kejadian ini. Dua institusi ini yang seharusnya memberikan keamanan kepada masyarakat, tapi malah melakukan kekerasan di depan masyarakat," kata Nurul ketika dihubungi.

Nurhayati juga mengaku prihatin atas peristiwa itu lantaran menyangkut harkat dan martabat negara. Peristiwa tersebut, menurut dia, menunjukkan masih tingginya ego sektoral masing-masing institusi.

Nurul dan Nurhayati mendesak agar kedua institusi itu mengusut tuntas akar masalah dan melakukan tindakan tegas kepada siapa saja yang terlibat tindak pidana itu. Tindakan tegas diperlukan agar peristiwa serupa tidak terulang. "Jika ada pelanggaran hukum yang menyangkut anggotanya, sebaiknya diselesaikan menurut mekanisme hukum di pengadilan agar tidak menimbulkan ketidakpuasan dan pengadilan jalanan seperti ini," pungkas Nurul. Sumber: www.kompas.com