Sabtu, 16 Maret 2013, 21:58 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Mantan
panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengatakan hingga saat ini bangsa
Indonesia senang konflik horisontal maupun konflik partikel. "Konflik ini
sejak dulu sudah menjadikan karakter," kata Djoko Santoso dalam dialog
dengan mahasiswa dan pelajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Bangsa,
Serang, Sabtu.
Ia mengatakan, selama ini konflik
yang terjadi antarsuku antargolongan maupun pendukung dinasti politik yang
kalah dalam pemilihan kepala daerah. Bahkan, konflik juga terjadi TNI menyerang
polisi, polisi menembak TNI. "Kita bangsa senang konflik dan jangan
dibiarkan karena dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)," ujar Djoko.
Menurut dia, konflik yang terjadi
saat ini akibat demokrasi yang belum siap karena belum meratanya tingkat
kesejahteraan masyarakat dan pendidikan. Seharusnya, kata dia, demokrasi itu
harus dibarengi dengan kesejahteraan juga pendidikan masyarakat yang baik. "Kita
harus bekerja keras untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan agar bangsa ini
menjadi kuat," katanya.
Djoko juga mengatakan para
pelajar dan mahasiswa harus menjadikan generasi bangsa yang kuat dengan menimba
ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan oleh bangsa dan negara.
Sebab keberhasilan pembangunan
bangsa ini tergantung generasi penerus. Apabila bangsa ini maju tentu generasi
mau belajar dan kerja keras, namun sebaliknya jika bangsa ini lumpuh karena
generasinya pemalas. "Saya kira 20 tahun ke depan bangsa ini ditentukan
oleh anak-anak pelajar dan mahasiswa," katanya. Redaktur : Heri Ruslan Sumber
: Antara