Minggu, 10/11/2013 16:12 WIB, Jakarta - Tidak banyak pesan yang disampaikan Pilot Heli MI-17 milik TNI AD, Lettu Cpn Agung Budiarjo terhadap sang istri. Sebelum berangkat, ia sempat mengajak istri yang baru dinikahinya selama 2 bulan tersebut untuk ikut mendampingi dirinya bertugas ke daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Sebagai pilot TNI AD, Agung memiliki tugas mulia yaitu menjaga kedaulatan Republik Indonesia. Namun takdir berkata lain, pesawatnya jatuh saat bertugas di pos perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya di Malinau, Kalimantan Utara.
"Sebelum berangkat sempat komunikasi ke istrinya, dan itu jadi komunikasi terakhir almarhum dengan istri," ujar paman almarhum dari keluarga istri, Umar Sahid kepada detikcom di kediamannya, Jalan Dalang, Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (11/10/2013).
Kala itu tidak ada firasat buruk menyelimuti keluarga almarhum. Bagi mereka, kepergian Agung ke daerah terpencil maupun perbatasan merupakan hal biasa.
"Kemarin aja istrinya baru diajak ke Lampung," tuturnya.
Rencana tugas ke daerah perbatasan di Malaysia telah mendapat izin dari istri dan orang tua almarhum. Bahkan sang istri sempat diajak ke daerah perbatasan tersebut.
"Neng nanti saya survei dulu di perbatasan sana, kalau enak kamu ikut yah," ujar Umar menirukan kalimat terakhir pilot MI-17 kepada istrinya.
Menerima ajakan sang suami, Riski menyiapkan baju yang hendak dibawa. Belum sempat menyampaikan kondisi perbatasan, justru kabar duka yang diterima sang istri.
"Ya tapi Allah punya rencana lain, tak tahunya pesawat Agung mengalami kecelakaan. Semua di sini pada kaget dia yang masih muda mendahului orang-orang yang disayangi," ungkapnya.
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews