Rabu, 20
November 2013 20:53 WIB
TRIBUNJOGJA.COM,
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, akan menghentikan
sementara sejumlah kerjasama yang selama ini dilakukan bersama Australia.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden RI didepan wartawan dengan didampingi
pejabat penting bidang luar negeri dan politik keamanan pada konferensi pers di
Istana Negara, Rabu (20/11/2013). Demikian rilis yang diterima redaksi
Tribunnews.com.
Dalam
pernyataannya, Presiden mengatakan "Saya minta dihentikan dulu kerjasama
yang disebut pertukaran informasi dan pertukaran intelejen diantara kedua
negara. Saya juga minta dihentikan dulu latihan latihan bersama antara tentara
Indonesia-Australia, baik Angkatan Darat, Laut dan Udara, maupun yang sifatnya
gabungan.”
Selain itu,
Presiden juga menyinggung masalah people smuggling yang telah merepotkan
pemerintah RI. "Saudara tahu menghadapi problem people smuggling yang
merepotkan Indonesia dan Australia, kita punya kerjasama militer. Ini saya
minta dihentikan dulu sampai semuanya jelas," tegas Presiden.
Mengalir dari
kebijakan pemerintah tersebut, terhitung mulai hari ini (Rabu, 20 November
2013), Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengambil langkah-langkah tegas.
Pertama, menghentikan seluruh kerjasama dalam bidang Informasi dan Intelijen.
Kedua, menghentikan Latihan Bersama TNI AD dan Royal Australian Army, yaitu
Latihan Bersama Kartika Bura dan Latihan Bersama Down Komodo.
Ketiga,
menghentikan Latihan Bersama TNI AL dan Australian Navy, seperti Latma New
Horizon TTX, Latma Initial Planning Conference KAKADU dan Observer Ex Black
Carilion. Keempat,
menghentikan Latihan Bersama Elang Ausindo antara TNI AU dengan Royal
Australian Air Force (RAAF) yang sedang berlangsung di Darwin Australia dengan
menarik pulang 5 (lima) pesawat tempur F-16 berikut seluruh personel
pendukungnya serta kegiatan Air Man to Air Man Talk.
Selain itu,
seluruh latihan Bilateral yang akan dilaksanakan TNI, baik TNI AD, TNI AL dan
TNI AU dengan Angkatan Bersenjata Australia juga dihentikan sampai dengan waktu
yang tidak ditentukan. (Editor: dik & Sumber: Tribunnews)