Kamis, 21 November 2013 10:21 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna
tetap menjaga dan membina kemampuan individu personelnya, Prajurit TNI yang
tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-J menggelar latihan menembak senjata
ringan, di lapangan tembak FARDC (Forces Armee Republique Democratique du
Congo), yang berada 500 Meter dari markas Satgas Kizi TNI, Bumi Nusantara Camp,
Kongo, Rabu (20/11/2013).
Jenis latihan yang digelar yaitu
menembak senapan, menembak pistol dan menembak senjata kelompok GPMG (General
Purpose Machine Gun).
Profesional, Handal dan Militan
semboyan ini tetap dipegang teguh oleh para prajurit TNI dimanapun berada. Hal
ini dibuktikan oleh Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga)
XX-J/MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la
Stabilisation en Republique Democratique du Congo) yang saat ini sedang
melaksanakan tugas operasi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa di Republik
Demokratik Kongo.
Latihan yang diikuti oleh 102
personel ini, bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan personel
dalam bidang menembak. Seperti diketahui, Republik Demokratik Kongo merupakan
daerah rawan konflik yang tingkat keamanannya dapat berubah sewaktu-waktu,
sehingga latihan ini sangatlah diperlukan.
Kegiatan latihan mendapat
pengawasan langsung dari Komandan Satgas Kizi TNI Letkol Czi Irfan Siddiq.
Sementara, sebelum latihan dimulai, Pasiops Satgas Kapten Czi Agus Ikhwanto
selaku koordinator latihan memberikan pengarahan mengenai tata tertib latihan
dan teori dasar menembak kepada para peserta latihan.
Selama latihan, personel Satgas
Kizi TNI dibagi menjadi 16 gelombang. Untuk klasifikasi menembak senapan,
personel melaksanakan materi tembak koreksi perkenaan jarak 100 Meter, dengan
menggunakan munisi sebanyak 35 butir. 5 butir untuk tembakan koreksi dan untuk
masing-masing sikap menggunakan 10 butir peluru. Sikap menembak yang dilatihkan
adalah sikap tiarap, duduk dan berdiri.
Khusus kelompok perwira melaksanakan
latihan menembak pistol, dengan materi tembak koreksi pengelompokan dan tembak
tepat/penilaian jarak 15 Meter dan 25 Meter, menggunakan munisi sebanyak 10
butir dengan sikap berdiri 1 tangan di masing-masing jarak.
Sedangkan untuk klasifikasi
menembak senjata kelompok GPMG menggunakan munisi sebanyak 100 butir dengan
perkenanan jarak 100 Meter.
Latihan menembak yang berlangsung
pada pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 16.00 waktu setempat, berjalan dengan
tertib dan aman. (Penulis: Wahyu Aji, Editor: Gusti Sawabi, & Sumber:
Tribun Jakarta)