Senin, 11 November 2013

Kapten Sardi Minta Sepatu Putih dan Dibikinkan Kopi

Minggu, 10 November 2013 16:40 WIB, MENDENGAR ada korban selamat dalam insiden jatuhnya pesawat helikopter jenis MI-17 milik TNI AD di Desa Apauping, Kecamatan Bahau Ulu, Malinau, sejumlah keluarga korban langsung mendatangi di Rumkital untuk mengetahui nasib dan kondisi keluarganya.

Sayangnya, saat tiba di rumah sakit, keluarga korban masih belum dizinkan masuk oleh petugas TNI AL dan AU yang bertugas menjaga di Rumkital.

Amiruddin, salah satu keluarga korban mendatangi Rumkital ingin mengetahui nasib iparnya bernama Kapten CZI Sardi, yang merupakan anggota TNI AD yang ikut dalam helikopter naas tersebut tidak diizinkan masuk.

Amiruddin mengaku mendapatkan kabar kalau Sardi iparnya berada di helikopter dari adiknya yang merupakan istri Sardi. "Adik saya telepon kalau suaminya salah satu anggota TNI yang ada di helikopter tersebut. Karena dapat informasi ini saya ke Rumkital untuk mengecek langsung kebenaranya, tapi saya belum tahu nasib ipar saya ini," ujarnya.

Menurut Amiruddin, adiknya saat ini tinggal di Banjarnegara, Jawa Tengah sehingga belum tiba di Tarakan. Dalam kesehariannya ia melihat Sardi merupakan ipar yang sangat baik. Bahkan tiga hari lalu, Sardi sempat minta dibelikan sepatu warna putih.

"Tiga hari lalu itu, Sardi minta kepada saya dibelikan sepatu warna putih. Permintaan Sardi ini saya kabulkan, dan bersama saya ke toko sepatu. Sardi mengambil sepatu warna putih yang dinginkannya," tutur Amiruddin.

Sementara itu, Aviq,  pegawai di Ruang VIP Bandara Juwata Tarakan mengaku kaget saat mengetahui Sardi berada di dalam helikopter yang jatuh tersebut. Pasalnya, Jumat (8/11) kemarin,  masih sempat bertemu dengan Kapten Sardi di Ruang VIP Room dan minta dibikinkan kopi. 

"Waktu itu pak Sardi minta dibikinkan kopi. Saya kaget kok tumben pak Sardi minta kopi, padahal setiap ketemu tidak pernah minta kopi. Baru kali ini minta kopi. Saya berharap beliau selamat dari kecelakan helikopter itu, sebab beliau itu sangat baik," ujarnya. (Tribun Kaltim)