BENTROKAN yang
terjadi di Karawang antara sejumlah anggota TNI dan Brimob disesalkan banyak
pihak.Apalagi pemicunya hal sepele.Kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko, kultur
emosional prajurit di tingkat bawah tidak mudah diubah.
"Nah,
kadang-kadang sub kultur yang emosional dan petantang-petenteng kebawa. Ini
bagian yang tidak mudah diubah," kata Moeldoko, kemarin.Panglima
mengimbau agar prajurit TNI dan Polri memiliki kesadaran bersama, dan tidak
memiliki rasa cemburu.Yang dirasakan harusnya persamaan, bukan perbedaan.
Sejumlah
prajurit TNI dan Polri, terlibat bentrokan di depan kantor Bupati Karawang,
Mega Mal, dua hari lalu. Enam anggota Brimob terluka, tiga mobil dan tujuh
motor patroli rusak. Pos Polisi dihancurkan. Kepala Penerangan Kostrad Kolonel
Albiner Sitompul, dalam keterangan pers yang dikirim, kemarin, mengirimkan
klarifikasi atas judul yang dimuat Rakyat Merdeka edisi 20 November 2013:
Gara-gara Tilang TNI & Brimob Bentrok di Karawang.
Menurut Kapen
Kostrad, judul tersebut merugikan nama baik TNI karena memberikan opini
negatif kepada masyarakat bahwa TNI melanggar peraturan lalu lintas. Judul
tersebut juga bisa dikonotasikan mengadu domba antara TNI dan
Polri."Padahal Kapolda Jabar Irjen Pol Suhardi Alius menyatakan ini hanya
salah paham saja, bukan tilang tilangan," kata Kapen Kostrad mengutip
pernyataan Kapolda.
Dari informasi
yang dihimpun di lapangan, peristiwa bermula saat seorang prajurit TNI
mengantar istrinya berangkat kerja pukul 10.30 pagi. Saat melintas di depan
kantor Bupati, dia memandangi beberapa anggota Brimob yang bertugas menjaga
unjuk rasa. Prajurit TNI itu sempat ditegur, dan terlibat adu mulut.Tapi
dilerai polisi lainnya.Rupanya, siang harinya, dia kembali ke lokasi tersebut
bersama 50 rekannya menunggangi motor.Bentrokan pun tak terhindarkan.
Kemarin, Kapolda
bertemu dengan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi dan Pangkostrad
Letjen TNI Gatot Nurmantyo. Keputusannya, baik prajurit TNI maupun Polri yang
melanggar akan diberi sanksi disiplin.
Soal
penyebabnya, Kapolda bilang hanya karena saling pandang saja."Ini
kesalahpahaman saja," ujar dia. Situasi terakhir, keadaan kondusif.
Kapolri Jenderal
Sutarman punya rencana melakukan olahraga bersama.Antara prajurit TNI dan
Polri yang bentrok itu.Supaya kebersamaan bisa dibangun dan dibina."Soal
bentrok itu kadang-kadang hanya sepele, misalnya bilang, kenapa
lihat-lihat," kata Sutarman.
Menko Polhukam
Djoko Suyanto mengingatkan, kedua belah pihak harusnya menyadari bahwa
bentrokan adalah pelanggaran hukum."Saya kira sudah selesai.Itu kan
perkara yang sepele, ketersinggungan, anak-anak mudalah," kata Djoko.(oni/jon),
Sumber Koran: Rakyat Merdeka(21 November 2013/Kamis, Hal. 01)