Kamis, 21 November 2013

Kostrad Klarifikasi Ke Rakyat Merdeka Soal Bentrokan, Kapolda Bilang Ini Bukan Tilang-tilangan



BENTROKAN yang terjadi di Ka­rawang antara sejumlah anggota TNI dan Brimob disesalkan banyak pi­hak.Apalagi pemicunya hal sepele.Kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko, kultur emosional prajurit di tingkat bawah tidak mudah diubah.

"Nah, kadang-kadang sub kultur yang emosional dan petantang-petenteng kebawa. Ini bagian yang tidak mudah diubah," kata Moeldoko, ke­marin.Panglima mengimbau agar prajurit TNI dan Polri memiliki ke­sadaran bersama, dan tidak memiliki rasa cemburu.Yang dirasakan ha­rusnya persamaan, bukan perbedaan.

Sejumlah prajurit TNI dan Polri, terlibat bentrokan di depan kantor Bupati Karawang, Mega Mal, dua hari lalu. Enam anggota Brimob terluka, tiga mobil dan tujuh motor pa­troli rusak. Pos Polisi dihancurkan. Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Albiner Sitompul, dalam kete­rangan pers yang dikirim, kemarin, mengirimkan klarifikasi atas judul yang dimuat Rakyat Merdeka edisi 20 November 2013: Gara-gara Tilang TNI & Brimob Bentrok di Karawang.

Menurut Kapen Kostrad, judul ter­sebut merugikan nama baik TNI kare­na memberikan opini negatif kepada masyarakat bahwa TNI melanggar pe­raturan lalu lintas. Judul tersebut juga bisa dikonotasikan mengadu domba antara TNI dan Polri."Padahal Kapolda Jabar Irjen Pol Suhardi Alius menyatakan ini hanya salah paham saja, bukan tilang tilangan," kata Kapen Kostrad mengutip pernyataan Kapolda.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa bermula saat se­orang prajurit TNI mengantar istrinya berangkat kerja pukul 10.30 pagi. Saat melintas di depan kantor Bupati, dia memandangi beberapa anggota Brimob yang bertugas menjaga unjuk rasa. Prajurit TNI itu sempat ditegur, dan terlibat adu mulut.Tapi dilerai polisi lainnya.Rupanya, siang harinya, dia kembali ke lokasi tersebut bersama 50 rekannya menunggangi motor.Bentrokan pun tak terhin­darkan.

Kemarin, Kapolda bertemu dengan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi dan Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo. Keputusannya, baik prajurit TNI maupun Polri yang melanggar akan diberi sanksi disiplin.

Soal penyebabnya, Kapolda bilang hanya karena saling pandang saja."Ini kesalahpahaman saja," ujar dia. Situasi terakhir, keadaan kondusif.

Kapolri Jenderal Sutarman punya rencana melakukan olahraga bersa­ma.Antara prajurit TNI dan Polri yang bentrok itu.Supaya kebersa­maan bisa dibangun dan dibina."Soal bentrok itu kadang-kadang hanya sepele, misalnya bilang, kena­pa lihat-lihat," kata Sutarman.

Menko Polhukam Djoko Suyanto mengingatkan, kedua belah pihak ha­rusnya menyadari bahwa bentrokan adalah pelanggaran hukum."Saya kira sudah selesai.Itu kan perkara yang sepele, ketersinggungan, anak-anak mudalah," kata Djoko.(oni/jon), Sumber Koran: Rakyat Merdeka(21 November 2013/Kamis, Hal. 01)