Posted:
20/11/2013 15:49
Liputan6.com,
Jakarta : TNI punya cara jitu untuk menangkal penyadapan. Caranya yakni dengan
memperkuat enkripsi atau tulisan sandi dengan menggunakan cara-cara lama alias
tradisional. TNI bisa menggandeng Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk
memperkuat ini.
"Kita
sedang menyiapkan untuk membangun enkripsi yang kuat. Harus dipasang di sebuah
alat komunikasi agar tidak disadap dan alat itu nanti dibuat oleh
Lemsaneg," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Markas Komando Badan
Intelijen Satrategis (BAIS) TNI, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013).
Mengembalikan
sistem enkripsi ke cara-cara tradisional dinilai satu-satunya cara yang paling
mujarab. Langkah itu dianggap cara terbaik agar kekuatan militer Indonesia tak
mudah dipetakan pihak asing, khususnya Amerika Serikat dan Australia.
Nantinya,
enkripsi itu bisa digunakan pada alat telekomunikasi yang digunakan para
petinggi pemerintahan pusat. Tujuannya, jelas agar penyadapan tidak lagi
terulang.
"Yang
terbaik yakni membangun kekuatan kita, agar tidak mudah untuk dilihat. Juga
memperkuat diri dengan pertahanan itu," kata Moeldoko.
Namun, penguatan
enkripsi itu akan dilakukan TNI dan Lemsaneg kepada seluruh jajaran
pemerintahan, jika ada perintah untuk penguatan enkripsi. Akibat penyadapan
yang dilakukan Australia pada 2009, SBY memutuskan untuk menghentikan kerja
sama bidang militer. (Rmn/Ism)