Jumat, 22 November 2013

TNI-Polri Stop Ego Kesatuan

Kamis, 21 November 2013 13:42 wib 

ANEH memang negeri ini. Selain diisi oleh banyak politikus yang doyan mengembat uang rakyat, ternyata aparat keamanan yang seharusnya memberikan rasa aman bagi rakyat justru lebih sering bergelut sendiri. TNI dan Polri kian menambah runyam persoalan negeri.

Bentrokan yang terjadi di Karawang menjadi kejadian yang kesekiankalinya selama lembaga kemanan dan pertahanan negara itu pecah dari nama ABRI. Memang semenjak dipisah, perselisihan paham antara anggota TNI dan Polri kerap terjadi. Mulai dari persoalan kekerasan fisik hingga persoalan sepele rebutan kekasih.

Penyerangan kantor polisi dan peristiwa di Karawang kemarin seharusnya bisa diminimalisir jika masing-masing pihak paham tugas pokoknya. Masak, hanya karena saling pandang-pandangan, membuat anggota TNI dan Polri terlibat baku hantam. Apalagi saat ini menjelang Pemilu 2014. Seharusnya TNI dan Polri sama-sama fokus menjaga pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Bisa jadi, perselisihan di antara mereka membuat pihak-pihak tertentu memanfaatkan celah ketidakharmonisan tersebut untuk kepentingan politik jangka pendek. TNI dan Polri yang sama-sama memiliki kekuatan secara militer bisa dijadikan alat untuk kepentingan tersebut.

Karena itu kedua angkatan baik TNI dan Polri sebaiknya kembali akur karena kekuatan kedua angkatan ini jauh lebih hebat dan bermanfaat bila digunakan untuk kepentingan negara secara luas. Cara-cara keakraban yang coba ditunjukan oleh elite kedua angkatan patut diacungi jempol.

Teruskan upaya rekonsiliasi karena selama ada TNI dan Polri diyakini tidak ada yang berani macam-macam dengan negara ini. TNI-Polri stop ego kesatuan.
(ahm)