Kamis, 21 November 2013 18:40 wib
Rohmat - Okezone
DENPASAR - Panglima TNI Jenderal
Moeldoko menilai wajar jika Australia melakukan penyadapan dalam konteks
hubungan militer namun tidak pantas untuk urusan yang bersifat sensitif.
Penyadapan dalam kaitan hubungan
militer antar negara, kata dia masih bisa dikategorikan wajar. "Wajar
apabila aksi penyadapan itu dilakukan tanpa diketahui siapapun. Tidak wajar
kalau ketahuan," selorohnya di Denpasar, Kamis (21/11/2013)
Hanya saja, jika penyadapan
dikaitkan dalam dalam konteks hubungan internasional, maka terhadap hal-hal
yang sangat sensitif sifatnya maka hal itu tidak tepat dilakukan.
Menurut pandangan normal dalam
hubungan internasional itu, penyadapan terhadap hal sensitif sangat tidak etis
dan tidak pas. "Apakah pantas ketika Presiden SBY berkomunikasi secara
pribadi dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono juga ikut disadap," tanya pria
alumnus Akmil 1981.
Penyadapan hal sensitif seperti
pembicaraan presiden dengan ibu negara dalam konteks hubungan internasional,
tidaklah tepat. Karena itu, agar ke depan, aksi penyadapan tidak terjadi lagi,
TNI perlu segera melakukan pembenahan dalam konteks intelijen. "Kebocoran
bisa diatasi, dengan menyiapkan incription," kata Moeldoko.