PARA pemuda diharapkan selalu peka terhadap segala
ancaman disintegrasi bangsa.Pasalnya, saat ini Indonesia tengah menghadapi
ancaman berbagai kepentingan internal dan eksternal yang bisa merusak Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu diungkapkan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhannas) Budi Susilo Soepandji saat membuka Pelatihan Ketahanan Nasional
Untuk Pemuda (Tannasda) 2013 di Gedung Lemhannas, Jakarta, kemarin.
"Para pemuda harus tampil terdepan
meningkatkan rasa kebersamaan yang dilandasi oleh ketahanan nasional.Karena
itu sangat penting pemuda memahami dan menggali potensi bangsa yang didasari
oleh jiwa dan semangat nasionalisme yang tinggi," katanya.
Pelatihan tersebut dihadiri 85 peserta dari unsur
Pengurus Organisasi Pemuda Tingkat Provinsi, Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) PTN/ PTS dan perwakilan Program Binaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
meliputi Purna Paskibraka Indonesia, Pramuka, Wirausaha Muda, Pemuda Pelopor,
PSP3, dan Pemuda Program Pasca Sarjana.
Lewat pelatihan tersebut, berharap pemuda mendapat
bekal menciptakan rasa nasionalisme. Nantinya, jika para pemuda duduk di
posisi-posisi penting akan mejadi agen perubahan bangsa yang baik dan benar
untuk kemajuan dan persatuan bangsa.
Sementara itu.Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora.Zubakhrun
Tjenreng" mengatakan, prinsipnya kerjasama Lemhanas dengan Kemenpora ini
perlu diapresiasi.Pelatihan ini merupakan puncak pengembangan kepemimpinan
bagi pemuda unggulan.
"Tujuan pelatihan ini untuk membangun wawasan
nasional NKRI, karena para peserta ini banyak berasal dan dididik di
daerah," katanya.(ipl), Sumber
Koran: Rakyat Merdeka(26 November 2013/Selasa, Hal. 11)
6. Jadi Bandar Judi, Anggota TNI AD
Ditangkap Polisi
PONTIANAK
- Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura membenarkan Serka Md, dari Detasemen
Intelijen, Jumat malam (22/11) ditangkap Polres Melawi, bersama tiga, warga
sipil, yaitu Alion, Mati, dan Udin. Mereka ditangkap karena menjadi bandar judi
kolok-kolok di salah satu kafe di Desa Tanjung, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.
Kepada wartawan di Pontianak, Sabtu (23/11) malam,
Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura Kol (Inf) Desius menjelaskan, Serka Md
sedang ditangani Detasemen Intelijen Kodam XII/Tanjung-pura.
"Tentu ada proses hukum lebih lanjut. Jika
terbukti benar, ini pelanggaran dan ada sanksi hukum yang mesti
dilakukan.Kodam XII/Tanjungpura telah menindaklanjuti semua bahan yang
diserahkan Polres Melawi," kata Desius.
Kapolres Melawi Ajun Komisaris Besar Polisi Nowo
Winarti, penangkapan terhadap Serka Md bersama tiga warga lainnya dilakukan
dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang selalu digelar rutin.
Ketika ditangkap, empat orang yang dimaksud tidak
melakukan perlawanan. Khusus tiga warga sipil, langsung
diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,
sedangkan Serka Md diserahkan langsung dengan Kodim 1204/Sintang karena
wilayahnya mencakup Kabupaten Sintang dan Melawi.
Menurut Nowo, kepolisian sekarang tengah menginvestigasi
keberadaan salah satu kafe di Desa Tanjung yang patut diduga telah menyalahgunakan
izin yang diberikan dengan membuka lapak judi.
Kafe yang dimaksud, Nowo melanjutkan, dilaporkan
pula telah mempekerjakan perempuan di bawah umur sebagai karyawan sehingga
dibutuhkan langkah persuasif karena inimerupakan pelanggaran.
"Tahap pertama, pihak yang diperkerjakan di
bawah umur untuk dikembalikan kepada orang tuanya.Pemilik kafe diperingati
karena mempekerjakan anak di bawah umur ada ketentuan hukum yang
melarangnya," kata Nowo.
Polda Kalimantan Barat sebelumnya menahan anggota
Kepolisian Sektor Sungai Ambawang, Ajun Inspektur Satu Har, Minggu (10/11)
karena menjadi pemodal dan bandar judi liong fu.Aiptu Har ditahanDivisi
Profesi dan Pengamanan Polisi Daerah Kalimantan Barat.(Aju), Sumber Koran: Sinar Harapan (25 November 2013/Senin, Hal. 05)