Selasa, 26 November 2013

Danrem: Prajurit Perbatasan Butuh Air Bersih



Kupang,   Komandan Komando Resor Militer (Korem) 161/Wirayudha Kupang Kolonel Infantri Achmad Yuliarto men­gatakan prajurit yang bertu­gas di perbatasan Indonesia-Timor Leste dan pulau terde­pan membutuhkan air bersih agar tugas pengamanan tetap berjalan baik.

"Kami sudah mengusulkan mesin pengubah air laut men­jadi air tawar untuk prajurit di perbatasan namun belum tere­alisasi," kata Achmad Yuliarto di Kupang, NTT, Jumat lalu.

Dia mengatakan saat ini ada 700 orang prajurit tem­pur dan 300 prajurit terito­rial.Namun meskipun dilan­da keterbatasan, para prajurit tetap dalam kondisi siap sia­ga menangkal gangguan ke­daulatan.

"Pengadaan mesin itu ma­sih dalam proses namun ke­siapan anggota tetap 24 jam di daerah perbatasan dan pu­lau-pulau terdepan tidak per­nah kendur," tegasnya.

Achmad mengatakan sudah berbicara dengan para pimp­inan untuk pengadaan terse­but dan segera direalisasikan.
Menurut dia, untuk semen­tara saat ini ditambah dan di­perbaiki pengangkut air bersih ke wilayah perbatasan dan pu­lau terluar.

"Pulau Batek berbatasan dengan Timor Leste dan Pu­lau Danau Rote berbatasan dengan Australia.Masing-masing dijaga 26 orang, koordi­nasi dengan Marinir," ujarnya.

Dia berharap pemerintah dapat memahami kebutuhan para prajurit yang bertugas di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan terutama ket­ersediaan air bersih.

Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Pu­lau Terdepan Letnan Kolonel Infrantri Teddy Arifiyanto men­gatakan hal yang sama bah­wa prajurit membutuhkan me­sin perubah air laut menjadi air tawar.

"Khususnya di Pulau Batek, prajurit harus nyebrang men­gambil air tawar menggunakan derijen dengan jarak satu jam dan waktunya lebih lama jika menggunakan kapal nelayan," kata Teddy.

Selain itu, menurut dia, pra­jurit di pulau terdepan masih membutuhkan perahu karet untuk menunjang tugas pen­gamanan.Perahu karet itu su­dah diajukan namun belum terealisasikan.

Namun Teddy mengatakan selama ini tidak ada kasus me­nonjol di wilayah Pulau Danau Rote dan Pulau Batek.(ant/zis), Sumber Koran: Pelita (26 November 2013/Selasa, Hal. 15)