Senin, 25 November 2013 | 01:02 WIB, GARUT, KOMPAS.com — Ribuan petugas polisi dan tentara dikerahkan menjaga obyek vital di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjelang rapat pleno rekapitulasi suara putaran kedua pemilu kepala daerah Garut. Polri dan TNI tak mau kecolongan.
"Penempatan personel ada di 12 titik rawan, terutama di gedung pleno di Intan Balerea. Kemudian di KPU, panwaslu, pemda, di beberapa obyek vital Garut. Termasuk perbankan dan masing-masing rumah pasangan calon," kata Kapolres Garut AKP Arief Rahman, Minggu (24/11/2013) petang.
Rencananya, kata Arief, geladi bersih rapat pleno akan digelar Senin (25/11/2013) pagi. Rapat pleno akan digelar di Gedung Intan Balerea di Jalan Patriot, Garut. "Kami akan bentuk pengamanan zero area di sekitar tempat pleno, yang bisa masuk hanya undangan," ujar dia.
Sementara itu, Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Inf B Hadisuseno, mengatakan, sekitar 200 aparat TNI akan turut mengamankan sejumlah obyek vital di Garut. Mereka ditempatkan di kantor KPU, rumah para calon, dan kantor partai pendukung.
"Hari ini apel di Kodim, kalau kurang akan minta bantuan 301 PKS (Batalyon 301 Prabu Kian Santang). Kami masih lihat situasi dan dinamika," kata Hadisuseno ketika dihubungi melalui telepon, Minggu (24/11/2013) malam.
Sebagai langkah antisipasi, papar Hadisuseno, komunikasi pun dipergencar ke sejumlah lembaga swadaya masyarakat, partai politik, dan kubu kedua pasangan calon. "Secara individu saya sudah melakukan komunikasi dengan LSM dan partai, dan ini akan dilakukan sampai hari H. Tujuannya ingin tahu apa rencana mereka dan memberikan masukan agar semua berjalan kondusif," kata dia.
Mekanisme yang dibuat, lanjut Hadisuseno, berbasis undangan. "Sisanya agar tidak datang dan mengikuti aturan yang berlaku. Cukup percayakan kepada yang diundang saja," ujar dia.
Editor : Palupi Annisa Auliani, Penulis : Kontributor Garut, Syahrul Munir