Senin, 25 November
2013 11:25 wib
Timotius Aprianto -
Okezone
SEMARANG - Mantan Panglima TNI
Endriartono Sutarto menilai, tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
yang menarik duta besar dari Indonesia di Australia terkait penyadapan sudah tepat.
Hal
ini untuk menunjukkan ketegasan pemerintah Indonesia dalam menyikapi tindakan
Australia yang sewena-wena terhadap pejabat-pejabat Indonesia.
"Menarik
duta besar, protes, meminta klarifikasi dan meminta pemerintahan Australia
meminta maaf kepada Indonesia itu sudah betul. Itu tindakan keras," kata
Endiartono di Semarang, Senin (25/11/2013).
Menurutnya,
pemerintah Australia wajib meminta maaf kepada Indonesia terkait kasus
tersebut. Jika dalam dalam perkembangannya pemerintah Australia tidak meminta
maaf, maka Presiden perlu mengambil tindakan lebih tegas lagi terhadap
Australia, di antaranya dengan memutuskan hubungan diplomatis.
"Tinggal
dilihat pekembanganya, apakah menyadari kesalahan kemudian minta maaf atau
tidak. Kalau sudah dilakukan ya sudah,
jika tidak harus ada tindakan lain yakni menurunkan tingkat hubungan diplomasi,
dari tingat kedutaan besar, turunkan ke bawah lagi," ungkapnya
Seperti
diketahui Presiden sebelumnya telah mengirim surat kepada Perdana Menteri
Australia Tony Abbort yang berisi permintaan penjelasan secara resmi soal
aktivitas penyadapan yang dilakukan Australia terhadap pejabat-pejabat di
Indonesia. (kem)