Jumat, 22 November 2013

Cegah Penyadapan, TNI Siapkan Enkripsi Sandi Baru

KAMIS, 21 NOVEMBER 2013 | 13:36 WIB

TEMPO.CO, Pecatu - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, lembaganya tengah menyiapkan metode enkripsi persandian (sistem pengamanan dengan menyamarkan informasi) baru untuk melindungi data-data strategis dari penyadapan. "Hanya dengan cara ini, kebocoran informasi bisa ditanggulangi," kata dia seusai menghadiri musyawarah nasional Perkumpulan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Permit) di Hotel Rich Prada Bali, Kamis, 21 November 2013.

Dalam konteks intelijen militer, kata Moeldoko, enkripsi disiapkan untuk dua aspek, yakni peralatan komunikasi dan sumber daya manusia atau operatornya. Khusus untuk aspek operator, metode yang disiapkan adalah pembinaan khusus agar informasi yang mereka kuasai tidak dibocorkan kepada pihak lain.

Menyikapi masalah ini, Moeldoko mengatakan, TNI sudah mengambil tindakan, yakni penghentian latihan bersama dengan militer Australia. Salah satu bentuknya adalah pemulangan enam pesawat F-16 Fighting Falcon yang mengikuti acara latihan bersandi Elang-Ausindo di Darwin, Australia. "Kemarin perintah persiapan diturunkan, siang ini harus sudah pulang," katanya.

Selain latihan Elang Ausindo yang dilakukan TNI Angkatan Udara, Moeldoko juga menginstruksikan penghentian latihan bersama antara TNI Angkatan Darat dan Angkatan Laut dengan Australia. TNI Angkatan Darat dan Royal Australian Army diketahui tengah menjalani dua latihan, yakni Kartika Burra dan Dawn Komodo. Sedangkan TNI Angkatan Laut berencana menggelar latihan bersama dengan Royal Australian Navy dengan sandi New Horizon TTX, Latma Initial Planning Conference KAKADU dan Observer Ex Black Carilion.

Moeldoko mengatakan situasi ini harus dipahami dalam konteks pasang-surut hubungan diplomatik Indonesia Australia. Dia mengakui hal ini akan membawa dampak pada militer. Namun, kata Moeldoko, TNI menganut politik negara yang mewajibkannya untuk menuruti apa pun sikap pemerintah. "Setelah hubungan dua negara kembali baik, kerja sama militer akan dikembalikan," ujarnya. (FERY FIRMANSYAH)