Kamis, 21 November 2013, 12:16
WIB
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Panglima
TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, pihaknya telah menarik enam pesawat
tempur yang melakukan latihan bersama di Australia. Begitu juga seluruh pasukan
yang bergabung dalam latihan itu diperintahkan untuk pulang.
"TNI itu menganut faham
negara, jadi apa yang menjadi keputusan Presiden, merupakan perintah yang harus
dilaksanakan," kata Moeldoko di Pecatu, Kuta Selatan, Bali.
Panglima TNI mengemukakan hal
itu, Kamis (21/11), terkait sikap Presiden SBY yang kecewa terhadap penyadapan
yang dilakukan Australia. Itu dikemukakannya menjawab wartawan di sela-sela
acara Rakernas Perkumpulan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa
(Permit).
"Sikap TNI terhadap
Australia, sama seperti sikap Presiden."
Dikatakannya, enam pesawat tempur
F16 yang sedang latihan bersama di Australia sudah ditarik ke Indonesia.
"Kemarin sudah saya perintahkan pulang, dan hari ini (Kamis) mereka
kembali," kata Moeldoko.
Sementara itu, Ketua Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman menyatakan pihaknya mendukung sikap
tegas Presiden terhadap Australia. Sikap tegas itu sebutnya, sangat penting
untuk mengangkat harga diri bangsa.
Sikap Presiden yang berakibat
dengan pemutusan sejumlah kerja sama kedua negara, tidak akan mempengaruhi
ekonomi Indonesia. Sebaliknya kata Irman, sikap tegas diperlukan karena
penyadapan termasuk pelanggaran etika dalam hubungan dua negara. "Kita
harus bersikap tegas, pemutusan hubungan juga tidak akan berpengaruh
apa-apa," katanya. (Reporter : Ahmad Baraas & Redaktur : Julkifli
Marbun)