Senin, 18 November
2013 | 16:22
[PALANGKA RAYA] Pernyataan Pangdam VI
Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usaman yang menyebutkan tidak ada putra
daerah di Pulau Kalimantan dan semuanya pendatang, menuai protes dari puluhan
pemuda suku Dayak Kalimantan Tengah.
Pernyataan
itu disampaikan saat membuka kegiatan TMMD di Kabupaten Tana Tidung Kalimantan
Timur pada 8 November 2013, kata perwakilan Pemuda yang mengatasnamakan Gerakan
Masyarakat Dayak Kalimantan Yusuf Ronny di Palangka Raya, Senin (18/11).
"Kami
kecewa, marah dan mengecam pernyataan Pangdam VI Mulawarman itu. Apalagi
pernyataannya diterbitkan di salah satu media yang ada di Kaltim," tambah
Yusuf saat melaksanakan demonstrasi di gedung DPRD Kalteng.
Pernyataan
Pangdam VI Mulawarman yang diterbitkan di media tersebut yakni, 'tidak ada yang
namanya putra daerah Kalimantan. Ayo siapa yang merasa dirinya putra daerah di
sini? Enggak ada! Kita ini pendatang, semua pendatang'.
Kemudian
'hanya kebetulan ada yang lebih dulu datang dan menghuni wilayah ini. Ada juga
yang datang kemudian. Sehingga yang datang duluan merasa sebagai putra asli'.
"Pernyataan
itu disampaikan dihadapan puluhan tokoh masyarakat, tokoh adat, kepala SKPD,
unsur FKPD, dan para siswa di Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kaltim," kata
perwakilan pendemo itu.
Akibat
pernyataan Pangdam VI Mulawarman tersebut, puluhan pemuda Dayak Kalteng meminta
agar meminta maaf secara terbuka dan tertulis kepada masyarakat Dayak di Pulau
Kalimantan.
Pihaknya
juga menuntut Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) mengadili Mayjen Dicky Wainal
Usman secara Adat Dayak, dan mendesak Panglima TNI untuk mengganti Pangdam VI
Mulawarman.
"Sebagai
laki-laki dan dengan jabatan Pangdam, selayaknya bersikap bijak, berwawasan
luas, santun, tahu adab dan adil pada semua pihak. Jika tidak mampu mengemban
jabatan sebaiknya mengundurkan diri dan mempersilakan orang lain
menggantikan," kata Yusuf.
Pernyataan
sikap para pendemo yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Dayak Kalimantan
tersebut disampaikan kepada DPRD Kalteng dan Polres Palangka Raya agar disikapi
secara cepat. [Ant/L-8]