Rois
Jajeli - detikNews
Senin,
18/11/2013 10:36 WIB
Surabaya
- Tiga prajurit TNI AD yang berdinas di Kodam V/Brawijaya dipecat
dengan tidak hormat karena terbukti terlibat kasus narkoba.
"Saya selaku Pangdam V/Brawijaya dan pribadi sangat kecewa,
apabila melihat ada anggota Kodam V/Brawijaya diakhiri masa dinasnya dengan
tidak hormat," ujar Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo saat
menyampaikan amanatnya dalam upacara pemberhentian dengan tidak hormat di
lapangan upacara Makodam V/ Brawijaya, Senin (18/11/2013).
Berdasarkan surat Keputusan Pangdam V/Brawijaya atas nama Kasad
Nomor Kep/249-14/X/2013 tanggal 21 Oktober 2013 tentang Pemberhentian dengan
tidak hormat dari dinas keprajuritan atas nama, Pelda Kusnan NRP 540768
Baminvetcaddam V Brawijaya. Serda Susanto NRP 31980571620179 Danru Mori Tonban
Ki B Yonif 500/R, dan Praka Irvan Fauzi NRP 31020657800982 Taban Sangkakala Pok
Koki Lima Yonif 500/R.
Ketiga prajurit tersebut terlibat kasus narkoba. Keputusan
pemecatan sudah berkekuatan hukum tetap dan secara administrasi sudah
memperoleh Keputusan Pangdam V/Brawijaya.
Karena keputusan sidang dipecat, maka Kusnan, Susanto dan Irvan
Fausi menjadi warga sipil dan menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan umum.
Kusnan ditahan di Lapas Madiun. Sedangkan Susanto dan Irvan ditahan di Lapas
Sidoarjo.
Pangdam mengingatkan ke prajurit Kodam V/Brawijaya bahwa menjadi
prajurit TNI bukan hanya sekedar mencari nafkah untuk hidup. Namun menjadi
prajurit TNI adalah lebih karena tuntutan tugas pengabdian kepada bangsa dan
negara sebagai panggilan hati nurani dan rasa cinta terhadap negeri ini.
"Saya tetap akan terus konsisten 'Perang terhadap
pelanggaran', artinya saya akan menindak tegas terhadap setiap prajurit
Brawijaya apabila terbukti melanggar," tegasnya.
Ia menambahkan, pelanggaran sekecil apapun yang dengan sengaja
dilakukan prajurit Kodam V/Brawijaya jelas akan menurunkan citra prajurit TNI
di mata masyarakat.
"Kita harus ingat, kita digaji dengan uang rakyat. Jadi
berikanlah contoh dan teladan yang baik kepada masyarakat. Kita harus mampu
mempertanggungjawabkan pengabdian dan kinerja kita kepada rakyat,"
terangnya.
Ediwan juga mengingatkan ke seluruh peserta upacara, agara
pemberhentian dengan tidak hormat pada hari ini adalah yang terkahir. Ia juga
berpesan kepada tiga mantan prajurit kodam itu, untuk menjadikan momen hari ini
sebagai pengalaman pahit perjalanan kariernya dalam mengakhiri masa dinas
sebagai prajurit TNI.