Selasa, 19 November 2013

Terlibat Kasus Narkoba, Tiga Prajurit Kodam V/Brawijaya Dipecat



Rois Jajeli - detikNews
Senin, 18/11/2013 10:36 WIB

Surabaya - Tiga prajurit TNI AD yang berdinas di Kodam V/Brawijaya dipecat dengan tidak hormat karena terbukti terlibat kasus narkoba.

"Saya selaku Pangdam V/Brawijaya dan pribadi sangat kecewa, apabila melihat ada anggota Kodam V/Brawijaya diakhiri masa dinasnya dengan tidak hormat," ujar Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo saat menyampaikan amanatnya dalam upacara pemberhentian dengan tidak hormat di lapangan upacara Makodam V/ Brawijaya, Senin (18/11/2013).

Berdasarkan surat Keputusan Pangdam V/Brawijaya atas nama Kasad Nomor Kep/249-14/X/2013 tanggal 21 Oktober 2013 tentang Pemberhentian dengan tidak hormat dari dinas keprajuritan atas nama, Pelda Kusnan NRP 540768 Baminvetcaddam V Brawijaya. Serda Susanto NRP 31980571620179 Danru Mori Tonban Ki B Yonif 500/R, dan Praka Irvan Fauzi NRP 31020657800982 Taban Sangkakala Pok Koki Lima Yonif 500/R.

Ketiga prajurit tersebut terlibat kasus narkoba. Keputusan pemecatan sudah berkekuatan hukum tetap dan secara administrasi sudah memperoleh Keputusan Pangdam V/Brawijaya.

Karena keputusan sidang dipecat, maka Kusnan, Susanto dan Irvan Fausi menjadi warga sipil dan menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan umum. Kusnan ditahan di Lapas Madiun. Sedangkan Susanto dan Irvan ditahan di Lapas Sidoarjo.

Pangdam mengingatkan ke prajurit Kodam V/Brawijaya bahwa menjadi prajurit TNI bukan hanya sekedar mencari nafkah untuk hidup. Namun menjadi prajurit TNI adalah lebih karena tuntutan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara sebagai panggilan hati nurani dan rasa cinta terhadap negeri ini.

"Saya tetap akan terus konsisten 'Perang terhadap pelanggaran', artinya saya akan menindak tegas terhadap setiap prajurit Brawijaya apabila terbukti melanggar," tegasnya.

Ia menambahkan, pelanggaran sekecil apapun yang dengan sengaja dilakukan prajurit Kodam V/Brawijaya jelas akan menurunkan citra prajurit TNI di mata masyarakat.

"Kita harus ingat, kita digaji dengan uang rakyat. Jadi berikanlah contoh dan teladan yang baik kepada masyarakat. Kita harus mampu mempertanggungjawabkan pengabdian dan kinerja kita kepada rakyat," terangnya.

Ediwan juga mengingatkan ke seluruh peserta upacara, agara pemberhentian dengan tidak hormat pada hari ini adalah yang terkahir. Ia juga berpesan kepada tiga mantan prajurit kodam itu, untuk menjadikan momen hari ini sebagai pengalaman pahit perjalanan kariernya dalam mengakhiri masa dinas sebagai prajurit TNI.

"Setelah menjadi warga masyarakat biasa, cobalah memberikan sesuatu yang terbaik di lingkungan masyarakat. Karena masyarakat masih melihat saudara adalah mantan prajurit TNI. Jadi belum terlambat apabila saudara akan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan pada masa lalu," tandasnya, sambil menambahkan, agar selalu berdoa dan meminta pengampunan ke Tuhan Yang Maha Esa.