Selasa, 19
November 2013, 21:46 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Pangdam III Siliwangi Mayjend Dedi Kusnadi meminta anggota Koramil
di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjaga kantor-kantor Polsek yang
ada di daerah tersebut pascabentrok anggota TNI dengan personel Brimob di
Karawang, Selasa.
Ia mengaku sudah
memerintahkan agar anggota Koramil untuk ikut menjaga kantor Polsek di wilayah
kerjanya masing-masing. Bahkan satu regu anggota Kodim 0604 Karawang ikut
disiagakan untuk menjaga di Mapolres Karawang.
Hal itu
dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan setelah terjadi
bentrok antara anggota TNI dari Yonif Linud 305 dan personel Brimob Den B
Cikole Jawa Barat yang saat itu tengah bertugas mengamankan unjuk rasa buruh di
Karawang.
Menurut dia,
anggota TNI yang terlibat dalam aksi perusakan kantor Pos Polisi di Karawang
akan ditindak tegas. Untuk informasi awal, ada 15 anggota yang terlibat dalam
kejadian itu. Jadi jumlahnya bukan 50 anggota, seperti yang dikabarkan media.
"Kami telah
berkoordinasi dengan Kapolres Karawang, insya Allah Karawang tetap kondusif dan
tidak terjadi peristiwa susulan," kata Pangdam saat mengunjungi Polres
Karawang pasca-bentrokan itu.
Ia mengaku telah
meminta maaf kepada pihak aparat kepolisian terkait bentrok anggota TNI dengan
personel Brimob sampai mengakibatkan dua Pos Polisi di Karawang rusak dan
anggota polisi luka-luka. "Untuk kerusakan Pos Polisi, mari kita perbaiki
secara bersama-sama," kata dia.
Kejadian itu
bermula dari adanya kesalahpahaman antara salah seorang anggota Yonif Linud 305
yang mengantarkan istrinya bekerja sebagai staf Fraksi Partai Golkar DPRD
Karawang.
Saat itu,
anggota TNI itu mengantar istrinya, kemudian menunggu istrinya yang mengambil
kunci kepada penjaga gedung karena ketika datang gedung tersebut dalam kondisi
terkunci. Setelah dibuka,
istri dari anggota TNI itu masuk gedung Fraksi DPRD Karawang. Tetapi anggota
masih berdiri di depan pintu gedung Fraksi. Secara bersamaan datang anggota
Brimob Den B Cikole Polda Jabar yang menggunakan satu truk dengan dua bus.
Ketika anggota
TNI dari Yonif Linud 305 memandangi kedatangan anggota Brimob, ada seorang
anggota Brimob yang merasa tersinggung yang akhirnya menghardik anggota TNI
Yonif Linud 305 tersebut.
Akibat hardikan,
terjadilah adu mulut. Tetapi saat itu ada penjaga gedung yang memberi tahu
bahwa yang bersangkutan merupakan anggota 305, dan akhirnya sempat dilerai oleh
sesama anggota Brimob. Tetapi masih ada sebagian anggota lain yang tidak puas
yang masih memburu anggota yang sudah diamankan tersebut.
Jeda beberapa
waktu kemudian, ada mediasi yang dilakukan antara anggota TNI 305 dan anggota
Brimob yang dilakukan di ruangan Bupati Karawang, tetapi mediasi tersebut
berakhir dengan buntu.
Suasana semakin
memanas ketika mulai berdatangan anggota TNI Yonif Linud 305 ke lingkungan
Pemkab Karawang, dan tepat pada pukul 12.30 WIB datang sekitar 20 motor dari
arah Tanjung Pura dengan menggunakan seragam loreng, dan langsung melakukan
pemukulan terhadap anggota polisi dari Polres Karawang.
Aksi tersebut
sempat dihalau Provost dari 305 dan Kodim Karawang. Tetapi peristiwa berlanjut
dengan melakukan perusakan Pos Polisi Mega M dan Pos Gatur yang berada di jalan
Tuparev. (Redaktur : Taufik Rachman & Sumber : antara)