Rabu, 20 November 2013

Anggota TNI Penyerang Polisi Sudah Mengaku



Selasa, 19 November 2013 | 21:05 WIB


Timlo.net — Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnandi mengaku telah mengetahui anggotanya yang menghajar polisi di Karawang. Menurutnya, pelaku penyerangan berjumlah 10-15 orang.

“Mereka semua sudah mengakui perbuatannya. Hanya spontanitas dan solidaritas saja tidak ada komando,” ujar Dedi usai menjenguk anggota polisi yang terluka di RS Cito Karawang, Selasa (19/11).

Dedi menambahkan untuk saat ini anggotanya masih sedang diperiksa. Dia berjanji anggota TNI yang terlibat akan mendapat sanksi tegas.

“Sanksi tentu ada. Nanti lihat dulu hasil pemeriksaan,” katanya.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, Selasa (19/11), kasus cekcok itu terjadi di halaman parkir kantor DPRD Karawang. Persoalan itu kemudian diselesaikan dengan musyawarah di ruang tunggu Bupati lantai 2 Kantor Pemda yang dihadiri oleh, Wakapolres Karawang, Kabag Ops Polres Karawang, Danki Brimob Iptu Ramadona, Danki 305 Kapten Bagus, Provos 305, Kapten Sirait Danramil Karawang Kota, Kasi Propam Polres, KBO Intel Polres dan Edi serta Wely.

Pada pukul 12.15 WIB, musyawarah selesai dari kedua belah pihak setelah saling minta maaf. Namun, pukul 12.30 WIB kurang lebih 1 kompi anggota 305 Telukjambe dengan seragam dinas loreng dan helm warna hijau dan sebagian berbaju preman datang dan masuk ke areal Kantor Pemda lewat pintu Timur sambil menenteng pisau sangkur, golok dan pentungan kayu atau bambu. Mereka langsung menyerang dan menganiaya anggota Dalmas yang sedang melakukan pengamanan aksi buruh sambil teriak-teriak.

Akibat penyerangan tersebut, beberapa anggota Dalmas mengalami luka. Setelah selesai melakukan penyerangan kurang lebih 20 menit, gerombolan anggota Yonif 305 kabur meninggalkan lokasi menuju Jalan Tuparev sampai di Bundaran Mega Mal.

Mereka lalu merusak Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi depan Mega Mal Karawang. Selain itu, mereka juga melakukan perusakan Pos Gatur Hero dan 1 unit mobil pikap. [did & sumber : merdeka.com]