Senin, 11 November 2013 17:38 WIB, TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Budiman menegaskan, pihaknya tetap akan menggunakan helikopter MI-17 untuk kebutuhan operasional kesatuannya.
Meski pekan lalu helikopter buatan Rusia tersebut dilaporkan jatuh di Desa Long Pujungan, Kecamatan Baku Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur, menurut KSAD hal itu tak mengurangi kegunaan dari helikopter tersebut.
"Helikopter M-17 ini sangat banyak manfaatnya, misalnya untuk mengangkut kebutuhan logistic ke daerah perbatasan. Jadi TNI AD akan tetap menggunakannya," tandas Budiman usai menghadiri acara Wisuda Purnawira Perwira Tinggi TNI AD, di Gedung Lily Rochli Kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Senin ( 11/11/2013).
Meski demikian, Budiman menambahkan pihaknya tetap akan membatasi penggunaan MI-17, terutama saat mengarungi medan yang tergolong terjal.
TNI AD, katanya, telah berencana untuk menggantikan peranan helikopter M-17 dengan jenis lainnya, misalnya helikopter jenis Bell 405 dan 412.
"Jenis ini memang yang cocok untuk medan seperti itu, karena bisa melakukan manuver di daerah yang terjal, Sedangkan helikopter M-17 tetap dimanfaatkan dan dibatasi di daerah-daerah yang tidak bermedan terjal dan tidak ada angin down draft," lanjutnya. (ton, Editor: Reza Gunadha, & Sumber: Tribun Jogja)