Rabu, 12 Juni 2013 , 23:11:00
MEDAN - Panglima Angkatan Tentera Malaysia
(ATM), Jeneral Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin mengatakan Latihan
Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat-Samudera-Angkasa
(Darsasa)-8AB/2013 cerminan kekompakkan dan keserasian TNI dengan ATM.
“Kekompakan dan keserasian nyata terlihat pada
latihan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Tentera Malaysia
(ATM), ini gambaran yang nyata untuk dipertahankan”, kata Jeneral Tan Sri Dato
Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin, melalui rillis Dantim Pen Malindo Darsasa-8AB/2013,
Letkol Inf Solih, saat menutup Latgama Malindo, di lapangan Benteng, Medan,
Rabu (12/6).
Didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus
Suhartono, Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin menegaskan, Malaysia dan
Indonesia memiliki kesamaan kepentingan menjaga kawasan dari ancaman teroris
sehingga kawasan dari kedua negara bisa terjaga. "Ini yang diharapkan oleh
Malaysia dan Indonesia," tegasnya.
Sementara Panglima TNI Laksamana TNI Agus
Suhartono mengatakan Latgabma Malindo Darsasa-8AB/2013 yang telah dilaksanakan
mengandung arti penting bagi kedua negara dalam menjaga stabilitas keamanan di
wilayah perbatasan kedua negara. "Latihan ini memiliki nilai strategis
pada keamanan regional terutama di Asia Tenggara dan kedua negara perlu memiliki
persamaan pola dalam menanggulangi ancaman bersama," ujar Panglima TNI.
Dikatakannya, Latgabma Malindo menguji protap
nomor 16 tentang cara pengambilan keputusan dalam melaksanakan operasi bersama
menghadapi ancaman dari teroris. Selain protap nomor 16 juga diuji protap nomor
18 tentang bagaimana taktik, teknik dan prosedur yang diujikan dalam
penanggulangan bersama menghadapi ancaman teroris.
"Ini sangat penting karena kalau protap
ini sudah dilaksanakan, maka Indonesia dan Malaysia tidak ragu untuk melakukannya
dengan baik. Sebagai langkah untuk menghadapi berbagai kemungkinan tindakan
teroris, negara yang berbatasan laut di Selat Malaka juga sepakat merumuskan
konsep operasi melalui kegiatan Eyes in
the Sky (EiS), Malacca Strait Sea Patrol (MSSP) dan Patroli Kordinasi (Patkor)
Malindo dalam rangka mengamankan Selat Malaka dari berbagai ancaman”, tegas
Panglima TNI.
Terakhir Panglima TNI menjelaskan, Latihan
Malindo yang semula dilaksanakan 4 tahun sekali sekarang sudah menjadi 3 tahun,
dengan cara bergantian tempat. "Sekarang di Indonesia mungkin tahun
berikutnya di Malaysia dan tidak menutup kemungkinan kegiatan ini bisa dua
tahun sekali," harapnya. (fas/jpnn)
Editor: Widiyabuana Andarias