Penulis :
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono
Kamis, 27 Juni 2013
| 23:18 WIB
TIMIKA, KOMPAS.com
— Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih Mayor Jenderal Inf Christian
Zebua meminta kepada seluruh
jajaran TNI di Papua untuk merapatkan barisan
menghadapi penjahat bersenjata dan pantang menyerah untuk berjuang bagi rakyat
Papua.
Hal ini diungkapkan
Mayjen Inf Christian dalam upacara penghormatan terakhir dan pelepasan jenazah
Letda Inf I Wayan Sukarta di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis
(27/6/2013) siang.
"Tingkatkan
semangat kita mengabdi untuk Papua, kita harus bisa melaksanakan tugas dengan
baik di Papua, lanjutkan perjuangan beliau (Letda Inf I Wayan Sukarta,) untuk
bangsa dan negara. Bagi penjahat bersenjata, hadapi, lakukan sesuatu sesuai
dengan hukum yang berlaku di Negara RI," ungkapnya.
Mayjen Inf
Christian menyampaikan dukacita yang mendalam dengan gugurnya Letda Inf I Wayan
dan mengimbau agar penjahat bersenjata harus ditangkap dan diadili sesuai
dengan aturan yang berlaku.
Seusai penghormatan
terakhir, jenazah Letda Inf I Wayan bersama jenazah Tono Hasanuddin
diterbangkan ke kampung halaman masing-masing dengan menggunakan pesawat Lion
Air JT-164. Jenazah Letda Inf I Wayan Sukarta, anggota Batalyon-32 Grup-3
Kopassus dikirim ke Jakarta untuk dikremasi, sementara jenazah Tono Hasanuddin,
sopir mobil yang terbunuh dalam insiden penghadangan tersebut, dikirim ke
Makassar untuk dikebumikan.
Kedua jenazah
korban penyerangan di kebun anggur di Kampung Jigonikme, Distrik Ilu, Kabupaten
Puncak Jaya, Selasa (25/6/2013) lalu, pagi tadi diterbangkan dari Wamena,
Kabupaten Jayawijaya, setelah sebelumnya dibawa melalui jalur darat sekitar 24
jam dari Distrik Ilu, Rabu (26/6/2013).
Seperti yang
diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 14.00 WIT, rombongan pasukan Satgas Bantu
Pos Maleo Distrik Ilu dihadang dan ditembaki sekelompok orang bersenjata di
sekitar kebun anggur Kampung Jigonikme, Distrik Ilu, Selasa (25/6/2013) lalu.
Dalam insiden
kontak tembak dengan kelompok bersenjata tidak dikenal, Letda Inf I Wayan gugur
tertembak bersama Tono Hasanuddin, sopir mobil yang mengangkut rombongan
patroli. Dua anggota lainnya, yakni Pratu Suprioto dan Prada Andi, berhasil
meloloskan diri. Namun saat kembali lagi bersama bantuan ke lokasi penyerangan,
pelaku penyerangan sudah meninggalkan lokasi. Sebelum kabur, para pelaku
merebut senjata dan membakar mobil.
Editor : Farid
Assifa