WEDNESDAY, 26 JUNE
2013 21:34
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono,
menegaskan, tak ada penambahan pasukan di Papua terkait penembakan seorang
prajurit dan satu warga sipil oleh separatis Papua di Distrik Illu, Kabupaten
Puncak Jaya, Papua pada Selasa (25/6).
"Tidak akan
ada penambahan pasukan. Saat ini masih tertib sipil dan mengedepankan
kepolisian untuk pengamanan," kata Panglima TNI, hari ini.
Saat ini, lanjut
dia, pelaku penembakan yang menewaskan
Komandan Pos Satuan Tugas Bantuan Distrik Illu Letnan Dua Infanteri I
Wayan Sukarta dan seorang warga sipil bernama Tomo itu sedang dikejar
bersama-sama dengan kepolisian.
"Penjagaan di
Papua diserahkan kepada pasukan yang berada di sana," kata Agus.
Dalam kesempatan
tersebut, Panglima sempat menyatakan keprihatinannya. Untuk yang kesekian kali,
kelompok Papua tidak bertanggung jawab lakukan kekerasan, baik kepada
masyarakat sipil maupun petugas.
"Saya
prihatin. Kami kehilangan satu orang anggota TNI. Ini menunjukkan bahwa kita
sudah berupaya mendekati mereka dengan pendekatan kesejahteraan, tapi mereka
tetap melakukan kekerasan. Itu yang perlu digarisbawahi," ucap Agus.
Menurut Agus
Suhartono, untuk mengantisipasi terjadinya kasus serupa,maka TNI akan lakukan evaluasi seluruh kegiatan
prajurit yang ada di Papua.
"Kita akan
evaluasi kegiatan disana," ucap Panglima TNI.
Letda I Wayan
Sukarta mendapat luka tembak di bagian kepala, tulang kering kaki kanan, luka
bacok bahu kanan dan paha. Sedangkan Tomo mendapat luka bacok di kepala dan
punggung.
Pelaku penembakan
mengambil senjata jenis FN dari Sukarta. Sedangkan mobil Ford DS 8832 KA yang
disopiri Tono dibakar di lokasi. (dat16/antara)