Sabtu, 22 Juni 2013
JAKARTA (Suara
Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jen'deral TNI Moeldoko
menyatakan, keterampilan yang terlatih dibekalkan kepada prajurit bukan untuk
dipamer-pameri sehingga dinilai hebat dan kuat. Keterampilan itu digunakan
untuk menghadapi musuh yang mengancam kedaulatan negara.
"Saya berharap
prajurit tak merasa hebat tetapi bisa menunjukkan sosok terlatih dan profesionalisme,"
demikian KSAD saat membuka olahraga ketangkasan militer TNI AD di Monumen
Nasional, Jakarta, Jumat (21/6).
Ia yakin rakyat
sependapat dengan dirinya. Indonesia lebih membutuhkan prajurit yang punya
sopan santun dan bermartabat. Selain itu, prajurit tidak melakukan tindakan
yang tak baik dan melanggar hukum.
"Tidak ada
prajurit yang hebat. Yang ada adalah prajurit yang terlatih. Karena itu
tunjukanlah bahwa kalian prajurit-prajurit yang terlatih dan profesional,"
tegas dia.
Sebanyak 5.342 prajurit
TNI AD unjuk ketangkasan beladiri militer seperti Taekwondo, Yongmoodo, Boxer,
Karate, Merpati Putih dan Pencak Silat yang disaksikan oleh para perwira tinggi
militer.
KSAD menjelaskan
bahwa latihan ketangkasan militer tak hanya mampu melakukan aksi beladiri
melainkan memiliki integritas dan profesionalitas dalam bertugas.
"Saya pimpinan
TNI AD ingin melihat secara dekat hasil pembinaan dari para komandan satuan,
kalian berdiri di depan perwira tinggi untuk menunjukan kekuatan yang kalian
bentuk selama ini," tutur Moeldoko. (Feber S)