Senin, 24 Juni 2013

Jadi Prajurit Bukan untuk Pamer Kehebatan


Sabtu, 22 Juni 2013

JAKARTA (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jen'deral TNI Moeldoko menyatakan, keterampilan yang terlatih dibekalkan kepada prajurit bukan untuk dipamer-pameri sehingga dinilai hebat dan kuat. Keterampilan itu digunakan untuk menghadapi musuh yang mengancam kedaulatan negara.

"Saya berharap prajurit tak merasa hebat tetapi bisa menunjukkan sosok terlatih dan profesionalisme," demikian KSAD saat membuka olahraga ketangkasan militer TNI AD di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (21/6).

Ia yakin rakyat sependapat dengan dirinya. Indonesia lebih membutuhkan prajurit yang punya sopan santun dan bermartabat. Selain itu, prajurit tidak melakukan tindakan yang tak baik dan melanggar hukum.

"Tidak ada prajurit yang hebat. Yang ada adalah prajurit yang terlatih. Karena itu tunjukanlah bahwa kalian prajurit-prajurit yang terlatih dan profesional," tegas dia.

Sebanyak 5.342 prajurit TNI AD unjuk ketangkasan beladiri militer seperti Taekwondo, Yongmoodo, Boxer, Karate, Merpati Putih dan Pencak Silat yang disaksikan oleh para perwira tinggi militer.

KSAD menjelaskan bahwa latihan ketangkasan militer tak hanya mampu melakukan aksi beladiri melainkan memiliki integritas dan profesionalitas dalam bertugas.

"Saya pimpinan TNI AD ingin melihat secara dekat hasil pembinaan dari para komandan satuan, kalian berdiri di depan perwira tinggi untuk menunjukan kekuatan yang kalian bentuk selama ini," tutur Moeldoko. (Feber S)