Kamis, 27 Juni 2013

PAPUA BERGEJOLAK_Tak Ada Penambahan Pasukan TNI


JAKARTA,   Panglima TNI LaksanTana TNI Agus Suhartono, menegaskan, tak ada penambahan pasukan di Papua terkait penembakan seorang prajurit dan seorang war­ga sipil oleh separatis Papua di Distrik Ulu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Selasa (25/6). "Tidak akan ada penambah­an pasukan. Saat ini masih tertib sipil dan mengedepankan kepolisian untuk pengamanan," kata Panglima TNI usai menghadiri pembukaan Kejuaraan II Karate Piala Panglima 2013, di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (26/6).

Saat ini, lanjut dia, pelaku penembakan yang menewas­kan Komandan Pos Satuan Tugas Bantuan Distrik Ulu Letnan Dua Infanteri I Wayan Sukarta dan seorang warga sipil berna­ma Tomo itu sedang dikejar bersama-sama dengan kepolisian. "Penjagaan di Papua diserahkan kepada pasukan yang bera­da di sana," kata Agus.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima sempat menyata­kan keprihatinannya. Untuk yang kesekian kali, kelompok Papua tidak bertanggungjawab lakukan kekerasan, baik ke­pada masyarakat sipil maupun petugas. "Saya prihatin. Kami kehilangan satu orang anggota TNI. Ini menunjukan bahwa kita sudah berupaya mendekati mereka dengan pendekatan kesejahteraan, tapi mereka tetap melakukan kekerasan. Itu yang perlu digarisbawahi," ucap Agus.

Menurut dia, untuk mengantisipasi terjadinya kasus serupa, TNI akan lakukan evaluasi seluruh kegiatan prajurit yang ada di Papua. "Kita akan evaluasi kegiatan di sana," ucap Panglima TNI.

Letda I Wayan Sukarta mendapat luka tembak di bagian kepala, tulang kering kaki kanan, luka bacok bahu kanan dan paha. Sedangkan Tomo mendapat luka bacok di kepala dan punggung. Pelaku penembakan mengambil senjata jenis FN dari Sukarta. Sedangkan mobil Ford DS 8832 KA yang disopiri Tono dibakar di lokasi.

Sementara itu Markas Besar TNI menggelar Kejuaraan Karate "Panglima TNI II Tahun 2013" untuk memperebutkan Piala Panglima TNI yang diikuti 465 peserta dari prajurit dan PNS TNI yang masih aktif di jajaran Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Kejuaraan Karate yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juni hingga 28 Juni 2013 itu dibuka langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, kemarin. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dalam amanatnya mengatakan, bela diri karate merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat diarahkan bagi ke­pentingan proses pendidikan jasmani. Ini bisa berlangsung secara sistematik.

Tujuannya, kata Agus, tujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional yang se­jalan dengan sistem pendidikan jasmani TNI. "Melalui olah raga karate akan diperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan," kata Panglima TNI.

Berangkat dari harapan tersebut, Panglima berharap kejuaraan karate bisa menjadi titik awal bagi kotama TNI. Pengembangan karate juga dapat dijadikan bagian dalam mendukung tugas-tugas TNI.

Dalam konteks membangun komunikasi sosial, kata Agus, pengembangan olahraga karate diharapkan dapat membawa motivasi dan menempa generasi muda yang tangguh baik dari segi fisik maupun mental menuju generasi muda yang berke­pribadian, dan memiliki mental yang kokoh. (Feber s), Sumber Koran: Suara Karya (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 03)