JAKARTA, Panglima TNI LaksanTana TNI Agus
Suhartono, menegaskan, tak ada penambahan pasukan di Papua terkait penembakan
seorang prajurit dan seorang warga sipil oleh separatis Papua di Distrik Ulu,
Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Selasa (25/6). "Tidak akan ada penambahan
pasukan. Saat ini masih tertib sipil dan mengedepankan kepolisian untuk pengamanan,"
kata Panglima TNI usai menghadiri pembukaan Kejuaraan II Karate Piala Panglima
2013, di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (26/6).
Saat ini, lanjut dia, pelaku penembakan yang
menewaskan Komandan Pos Satuan Tugas Bantuan Distrik Ulu Letnan Dua Infanteri
I Wayan Sukarta dan seorang warga sipil bernama Tomo itu sedang dikejar
bersama-sama dengan kepolisian. "Penjagaan di Papua diserahkan kepada
pasukan yang berada di sana," kata Agus.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima sempat menyatakan
keprihatinannya. Untuk yang kesekian kali, kelompok Papua tidak
bertanggungjawab lakukan kekerasan, baik kepada masyarakat sipil maupun
petugas. "Saya prihatin. Kami kehilangan satu orang anggota TNI. Ini
menunjukan bahwa kita sudah berupaya mendekati mereka dengan pendekatan
kesejahteraan, tapi mereka tetap melakukan kekerasan. Itu yang perlu
digarisbawahi," ucap Agus.
Menurut dia, untuk mengantisipasi terjadinya kasus
serupa, TNI akan lakukan evaluasi seluruh kegiatan prajurit yang ada di Papua.
"Kita akan evaluasi kegiatan di sana," ucap Panglima TNI.
Letda I Wayan Sukarta mendapat luka tembak di
bagian kepala, tulang kering kaki kanan, luka bacok bahu kanan dan paha.
Sedangkan Tomo mendapat luka bacok di kepala dan punggung. Pelaku penembakan
mengambil senjata jenis FN dari Sukarta. Sedangkan mobil Ford DS 8832 KA yang
disopiri Tono dibakar di lokasi.
Sementara itu Markas Besar TNI menggelar Kejuaraan
Karate "Panglima TNI II Tahun 2013" untuk memperebutkan Piala
Panglima TNI yang diikuti 465 peserta dari prajurit dan PNS TNI yang masih
aktif di jajaran Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Kejuaraan Karate yang dilaksanakan pada tanggal 26
Juni hingga 28 Juni 2013 itu dibuka langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI
Agus Suhartono, di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap,
Jakarta, kemarin. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dalam amanatnya
mengatakan, bela diri karate merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat
diarahkan bagi kepentingan proses pendidikan jasmani. Ini bisa berlangsung secara
sistematik.
Tujuannya, kata Agus, tujuan untuk mengembangkan
dan meningkatkan kemampuan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual,
kognitif, dan emosional yang sejalan dengan sistem pendidikan jasmani TNI.
"Melalui olah raga karate akan diperoleh berbagai ungkapan yang erat
kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan," kata Panglima TNI.
Berangkat dari harapan tersebut, Panglima berharap
kejuaraan karate bisa menjadi titik awal bagi kotama TNI. Pengembangan karate
juga dapat dijadikan bagian dalam mendukung tugas-tugas TNI.
Dalam konteks membangun komunikasi sosial, kata
Agus, pengembangan olahraga karate diharapkan dapat membawa motivasi dan
menempa generasi muda yang tangguh baik dari segi fisik maupun mental menuju
generasi muda yang berkepribadian, dan memiliki mental yang kokoh. (Feber s), Sumber Koran: Suara Karya (27
Juni 2013/Kamis, Hal. 03)