Rabu, 26 Juni 2013
, 12:28:00
BANJARMASIN –
Seorang anggota TNI yang bertugas di Kompi Markas Korem 101/Antasari tewas
secara mengenaskan. Korban adalah Prada David yang juga ditugaskan sebagai
sopir cadangan di kediaman Danrem ini tewas ditikam saat berada di dalam THM
Grand Diskotek, Selasa (25/6) dini hari.
Dari informasi
dihimpun, Prada David yang sebelumnya bertugas di Batalyon 621 Manuntung,
Barabai, Hulu Sungai Tengah, itu masuk
ke dalam THM sekitar pukul satu dini hari. Diduga korban yang saat itu dalam
pengaruh minuman keras terlibat perkelahian dengan beberapa pengunjung.
Perkelahian itu
rupanya berujung dengan penusukan yang mengakibatkan David terkapar dengan 8
luka tusuk di bagian tubuhnya. Salah satu tusukan tepat mengenai bagian
jantung. Korban sempat dibawa ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin. Namun, karena
lukanya cukup parah nyawa korban akhirnya tak dapat tertolong lagi.
Kasat Reskrim
Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono saat dikonfirmasi melalui telepon
genggamnya tak bisa dihubungi. Begitu pula dengan pesan singkat yang dikirimkan
juga tak ada balasan.
Sementara itu,
Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Raymond Marcellino ketika ditemui
kantornya tak berada di tempat. Ketika dikirimi pesan singkat melalui SMS dan
BBM juga tak memberikan jawaban.
Terpisah, Kepala
Penerangan Korem 101/Antasari Mayor CAJ Iskandar mengatakan pihaknya
menyerahkan sepenuhnya penangangan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
“Kami serahkan penanganan sepenuhnya kepada polisi,” kata Iskandar seperti
diberitakan Radar Banjarmasin (JPNN Grup), Rabu (26/6).
Iskandar
mengungkapkan pihaknya masih belum mengetahui secara pasti bagaimana kronologi
kejadian persisnya. “Kami belum menerima hasil laporan penyelidikan dari pihak
polisi,” imbuhnya
Ia juga
menyayangkan peristiwa yang menewaskan salah satu anggotanya tersebut. “Padahal
ada aturan tegas larangan terhadap seluruh anggota yang main ke THM,” ujarnya. (gmp)