Jakarta, Departemen Pertahanan Amerika Serikat
melalui The Defense Threat Reduction
Agency (DTRA) menawarkan peningkatan kerjasama pertahanan kepada
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dalam bidang peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman Kimia, Biologi, Nuklir dan Bahan Peledak.
Tawaran kerjasama tersebut disampaikan Chief of US DTRA-Asia Pasific Gary
Finchumend saat diterima dan memberikan paparan kepada Staf Ahli Menteri
Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin selaku Ketua Desk of Chemical, Biological, Radiological,
Nuclear and Explosives (CBRN-E), Rabu (26/6) di kantor Kemhan RI, Jakarta. Hadir
pada acara tersebut sejumlah Ketua Sub Desk
CBRN-E dan beberapa pejabat dari Mabes TNI dan Mabes Angkatan.
The Defense
Threat Reduction Agency (DTRA) sebuah badan resmi di bawah Depatemen Pertahanan
AS yang memberikan dukungan dalam melawan ancaman senjata pemusnah masal.
Sedangkan Desk CBRN-E adalah Tim
Kerja yang belum lama dibentuk oleh Kemhan RI untuk menghadapi ancaman kimia,
radiologi, nuklir dan bahan peledak lainnya.
Ketua Desk
CBRN-E Mayjen TNI Hartind Asrin CBRN-E mengatakan, pihak Kemhan RI dan TNI
menyambut baik tawaran tersebut yang menurutnya dapat berguna bagi peningkatan capacity building para perwira TNI dalam
menghadapi ancaman Kimia, Biologi, Nuklir dan Bahan Peledak yang telah
berkembang pesat dan menjadi ancaman bagi dunia internasional.
"Ancaman - ancaman CBRNE menjadi trend ancaman
sekarang dan kedepan, Kemhan menyambut baik tawaran kerjasama ini yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan personel di jajaran Kemhan dan
TNI," jelasnya.
Lebih lanjut Mayjen TNI Hartind Asrin menjelaskan
bahwa tawaran kerjasama tersebut antara lain dalam bentuk penyelenggaraan workshop dan pelatihan-pelatihan.
Pelatihan akan mengakomodir terkait bagaimana menyikapi dan mengatasi berbagai
ancaman-ancaman kimia, biologi, radiologi dan nuklir. (zis), Sumber Koran: Harian Pelita (27 Juni 2013/Kamis, Hal. 17)