Sabtu, 22 Juni 2013
, 09:51:00
JAKARTA -
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyusun ulang beberapa rencana pembelian
senjata. Salah satunya adalah anggaran untuk pos TNI Angkatan Darat (AD)
membeli rudal Javelin.
Rudal canggih
antitank itu sudah diuji coba TNI-AD.
"Masih dalam tahap pengkajian. Itu perencanaan yang diusulkan
TNI-AD," ujar Staf Ahli Menteri Pertahanan Mayjen Hartind Asrin di
Jakarta, Jumat (21/6).
Usul tersebut akan
dibahas dalam komite pengadaan yang diketuai Wakil Menteri Pertahanan Letjen
Sjafrie Sjamsoeddin. Menurut Hartind, setiap pengadaan senjata baru selalu
melalui satu pintu. Itu merupakan upaya transparansi sekaligus kontrol
kualitas. "Kita sudah tidak pakai lagi rekanan atau pihak ketiga, kalau
bisa G-to-G (government-to-government, Red)," kata mantan atase pertahanan
KBRI Malaysia tersebut.
Dari sisi kualitas
dan efektivitas rudal Javelin, Hartind menilai bagus. "TNI-AD akan semakin
kuat karena tipenya sesuai untuk pertahanan infanteri," jelasnya.
TNI berniat
memborong peluncur rudal antitank (ATGM) canggih buatan Amerika Serikat (AS)
itu. Rudal tersebut mampu mengunci sasaran dan mengikuti ke mana pun target
berjalan dengan daya ledak yang luar biasa. Rudal antitank baru bernama Javelin
itu dipamerkan dan diperagakan penggunaannya seusai pembukaan latihan gabungan
Garuda Shield TNI-AD dengan Tentara AS di Pasifik (USARPAC) beberapa waktu
lalu. (rdl/c9/ca)