Penulis :
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
Senin, 24 Juni 2013
| 19:32 WIB
AMBON, KOMPAS.com -
Aksi mogok ratusan sopir angkutan kota di Ambon pada Senin (24/6/2013) tidak
hanya memacetkan sejumlah kawasan di Ambon, tetapi juga membuat ribuan warga
telantar di jalan-jalan.
Warga tidak bisa
lagi menggunakan jasa angkot karena para sopir tidak mau mengangkut mereka dan
lebih memilih parkir kendaraannya begitu saja di badan-badan jalan. Tercatat,
tiga tempat di Kota
Ambon yang dijadikan
lokasi parkiran, yakni di
depan Tugu Gong Perdamaian Duni
(GDP), kawasan pertigaan lampu lima, dan halaman kawasan Karang Panjang, Ambon.
Agar warga tidak
telantar, TNI Korem 151 Binaya pun turun tangan. Aparat berseragam loreng ini
bolak balik mengangkut warga yang terlantar dengan truk di sejumlah kawasan di
Ambon. Setidaknya sejumlah unit truk milik TNI dikerahkan untuk mengangkut
mereka dari jalan dan terminal.
Selain masyarakat umum,
berdasarkan pantauan Kompas.com, truk TNI ini juga mengangkut para siswa yang
tidak dapat pergi ke sekolah karena tidak beroperasinya angkutan kota. Hal yang
sama juga dilakukan Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Maluku, dengan
mengerahkan sejumlah busnya mengangkut warga yang telantar di jalanan.
Sejumlah warga
mengaku senang dan merasa terbantu dengan bantuan truk TNI dan bus Dinas
Perhubungan. Mereka bisa menumpangi truk TNI secara gratis.
“Saya sangat
berterima kasih karena kami bisa ke sekolah dan tidak terlambat. Alhamdulillah
juga truk TNI yang kita tumpangi gratis,” kata Fadila, salah satu siswa di
Ambon.
Warga berharap agar
para sopir tidak lagi mogok besar-besaran, sehingga aktivitas mereka tidak
terganggu.
"Kita juga
kasihani mereka (sopir angkot, red). Dan kita berharap jangan lagi ada aksi
mogok," harap Elena, salah seorang pegawai swasta di Ambon.
Editor : Farid
Assifa