Rabu, 26 Juni 2013

PENEMBAKAN TNI DI PAPUA_TNI AD: Pelaku Diduga Orang Lama


JAKARTA,   Penyerangan terhadap aparat TNI Angkatan Darat yang bertugas di Papua oleh kelompok orang tak dikenal kembali terjadi, Selasa (25/6). Satu anggota Kopassus dan seorang warga tewas dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIT itu. Pelaku penembakan di Distrik Ilu tersebut ditengarai adalah kelompok sama yang menewaskan delapan prajurit TNI dalam penyerangan di Tinggi Nambut, Papua, Februari lalu.

"TNI AD sudah pakai soft power, tapi mereka (kelompok orang tak dikenal di Papua) yang seperti ini," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Rukman Ahmad, Selasa, di Jakarta.

Rukman menyatakan, ditengarai penembakan dilakukan oleh kelompok yang sama dengan pelaku penembakan di Tinggi Nambut pada Februari lalu. Penembakan itu menewaskan delapan prajurit TNI. Lokasi di antara kedua insiden ini juga dekat. "Indikasinya kelompok yang sama," katanya.

Rukman menyayangkan tindakan kelompok bersenjata tersebut. Ia mengatakan, selama ini TNI AD telah berusaha merangkul masyarakat di Papua. Namun, ternyata tidak ada aksi seimbang dari masyarakat. "Hal ini sangat disayangkan. Saya harap, masyarakat dan media bisa melihat hal ini," ujarnya.

Pemantauan
Rukman menyebutkan, dua orang yang tewas dalam peristiwa tersebut adalah Letda Inf Wayan, pemimpin kelompok pemantauan Pos Maleo, dan Tomo, seorang sopir. Pemantauan dimulai pukul 09.00 WIT. Tiga anggota Pos Maleo, yaitu Letda Inf Wayan, Pratu Suprioto, dan Prada Andik, serta dua warga, yaitu Tomo dan Ilham sebagai kernet, menggunakan mobil off-road Strada menuju Kampung Jigonekme. Mereka dipimpin Letda Inf Wayan.

Sekitar pukul 14.00 WIT, di Kampung Jigonekme, rombongan dihadang oleh kelompok tak dikenal yang bersenjata Kelompok ini diperkirakan beranggota tujuh orang. "Mereka menyerang dengan laras panjang," kata Rukman.

Penembakan terjadi dan mengenai Letda Inf Wayan. Letda Inf Wayan tewas karena mengalami luka tembak di kepala dan dada, kemudian dibacok di bagian kepala, tangan, paha, lutut, dan telapak kaki kanan. Tomo tewas dengan luka bacok di leher belakang serta pelipis kiri dan kaki kiri.

Kedua jenazah dibawa ke Pos Maleo sekitar pukul 16.00 WIT. Menurut informasi yang diperoleh Kompas, Letda Inf Wayan adalah anggota Grup 3 Kopassus Sandi Yudha. Menurut Rukman, pihaknya belum tahu kesatuan asal Wayan. "Patroli di bawah kesatuan Yonif 753," katanya. (EDN), Sumber Koran: Kompas (26 Juni 2013/Rabu, Hal. 03)