JAKARTA, Penyerangan terhadap aparat TNI Angkatan
Darat yang bertugas di Papua oleh kelompok orang tak dikenal kembali terjadi,
Selasa (25/6). Satu anggota Kopassus dan seorang warga tewas dalam peristiwa
yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIT itu. Pelaku penembakan di Distrik Ilu
tersebut ditengarai adalah kelompok sama yang menewaskan delapan prajurit TNI
dalam penyerangan di Tinggi Nambut, Papua, Februari lalu.
"TNI AD sudah pakai soft power, tapi mereka (kelompok orang tak dikenal di Papua) yang
seperti ini," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Rukman Ahmad,
Selasa, di Jakarta.
Rukman menyatakan, ditengarai penembakan dilakukan
oleh kelompok yang sama dengan pelaku penembakan di Tinggi Nambut pada Februari
lalu. Penembakan itu menewaskan delapan prajurit TNI. Lokasi di antara kedua
insiden ini juga dekat. "Indikasinya kelompok yang sama," katanya.
Rukman menyayangkan tindakan kelompok bersenjata
tersebut. Ia mengatakan, selama ini TNI AD telah berusaha merangkul masyarakat
di Papua. Namun, ternyata tidak ada aksi seimbang dari masyarakat. "Hal
ini sangat disayangkan. Saya harap, masyarakat dan media bisa melihat hal
ini," ujarnya.
Pemantauan
Rukman menyebutkan, dua orang yang tewas dalam
peristiwa tersebut adalah Letda Inf Wayan, pemimpin kelompok pemantauan Pos
Maleo, dan Tomo, seorang sopir. Pemantauan dimulai pukul 09.00 WIT. Tiga
anggota Pos Maleo, yaitu Letda Inf Wayan, Pratu Suprioto, dan Prada Andik,
serta dua warga, yaitu Tomo dan Ilham sebagai kernet, menggunakan mobil off-road Strada menuju Kampung Jigonekme.
Mereka dipimpin Letda Inf Wayan.
Sekitar pukul 14.00 WIT, di Kampung Jigonekme,
rombongan dihadang oleh kelompok tak dikenal yang bersenjata Kelompok ini
diperkirakan beranggota tujuh orang. "Mereka menyerang dengan laras
panjang," kata Rukman.
Penembakan terjadi dan mengenai Letda Inf Wayan.
Letda Inf Wayan tewas karena mengalami luka tembak di kepala dan dada, kemudian
dibacok di bagian kepala, tangan, paha, lutut, dan telapak kaki kanan. Tomo
tewas dengan luka bacok di leher belakang serta pelipis kiri dan kaki kiri.
Kedua jenazah dibawa ke Pos Maleo sekitar pukul
16.00 WIT. Menurut informasi yang diperoleh Kompas, Letda Inf Wayan adalah
anggota Grup 3 Kopassus Sandi Yudha. Menurut Rukman, pihaknya belum tahu
kesatuan asal Wayan. "Patroli di bawah kesatuan Yonif 753," katanya. (EDN), Sumber Koran: Kompas (26 Juni
2013/Rabu, Hal. 03)